yogyakarta - Belum selesai menangani teror serangan
tawon Vespa affinis yang telah menewaskan 10 orang, kali ini warga
Klaten di Jawa Tengah direpotkan oleh membiaknya ular
king cobra. Dalam 10 hari terakhir, dilaporkan dua kali anak-anak
king cobra masuk ke rumah-rumah warga Klaten di lokasi berjauhan.
Sejak 2016 hingga saat ini, sebanyak 667 kasus serangan tawon
Vespa di Klaten. Sedangkan sejak 2017 terdapat 10 orang tewas akibat sengatan tawon yang dikenal dengan
tawon endhas itu.
"Sejak 2016 sampai 2019, ada 667 kasus yang kami tangani. Yang meninggal sampai detik ini 10 orang," jelas Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten Sugeng Haryanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah kasus sebanyak itu, kata Sugeng, belum termasuk laporan yang ditangani oleh relawan. Sugeng menjelaskan ada relawan yang sudah melaporkan penanganannya ke Pemkab Klaten, ada pula yang belum.
Sugeng mengungkapkan kasus temuan sarang tawon
Vespa sudah hampir ada di semua wilayah Kabupaten Klaten. "Seluruh kecamatan di 26 kecamatan sudah ada," imbuh Sugeng.
Masihkah ada teror lain? Kini datang lagi ancaman dari
king cobra.
Belum juga tuntas dan potensi serangan tawon masih mungkin mengancam warga Klaten dari atas, kali ini datang lagi ancaman dari bawah. Selama 10 hari terakhir, telah dilaporkan kemunculan anak-anak ular
king cobra masuk permukiman, meneror warga dari bawah.
Laporan pertama terjadi di Desa Glagahwangi, Polanharjo, Senin (2/12). "Ada dua ekor yang berhasil ditangkap. Semua ular
king cobra yang masih kecil, seukuran jempol jari," ungkap Priyanto, warga RT 1 RW 1, Dusun Glagah Kidul, Glagahwangi.
King cobra yang ditangkap di warung mi ayam di Klaten. (Achmad Syauqi/ detikcom) |
Dua ekor ular
king cobra ditemukan sore dan malamnya.
Ular pertama ditemukan saat hendak masuk rumah warga bernama Ragil. Ular yang kedua masuk ke rumah Bejo, yang berseberangan dengan rumah Ragil.
"Saya yakin ada lainnya karena yang keluar baru kecil-kecil," tambah Priyanto, warga setempat.
Sehari setelahnya, Rabu (3/12),
king cobra juga dilaporkan masuk rumah Purwanto, warga Glagahwangi, kali ini di RT 6. Ukurannya juga sama, seukuran jari jempol.
Laporan terakhir terjadi Dusun Grembyang, Desa Karangwungu, Kecamatan Karangdowo. Belasan anakan
king cobra datang secara berturut-turut selama sepekan sejak hari Senin (2/12). Pertama kali ditemukan masuk rumah 1 ekor di dalam rumah dan 1 ekor dikejar masuk ke sumur.
Berapa jumlah ular-ular berbisa itu? Mencapai belasan!
Teror belasan ular jenis
king cobra membuat Sarmiati (38), penjual mi ayam di Karangdowo, Klaten, Jateng, khawatir. Tidak hanya menutup usahanya selama tiga hari, ia juga terpaksa mengungsi di lokasi aman.
"Pada Kamis (5/12) malam begitu ditemukan dua lagi. Terus kami sekeluarga menginap di rumah orang tua," ungkap Sarmiati.
King cobra yang ditangkap. (Achmad Syauqi/detikcom) |
Warung mi ayam milik Sarmiati terpaksa tutup sejak hari Jumat lalu. Dia meyakini jumlah ular yang ditemukan di warungnya 13 ekor. Yang ditangani keluarga ada enam ekor dan yang dipergoki tim Damkar ada tujuh. Dari tujuh ekor yang diketahui tim Damkar, baru enam ekor yang berhasil ditangkap, sedangkan seekor ular belum ditemukan. Tim Damkar sempat kembali menyisir lokasi itu.
Menurut Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Kantor Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten Sumino, dalam setahun 2019 memang ada tiga kasus laporan ular yang disampaikan masyarakat ke pemadam.
Tonton juga Teror Kobra di Citayam Berlanjut Walau 30 Anaknya Telah Ditangkap :
[Gambas:Video 20detik]
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini