Tim dokter spesialis yang berasal dari RSU dr Soetomo itu terdiri atas dokter bedah saraf, bedah plastik, dokter bius, dan dokter anak. Sebelumnya, Pemprov Jatim melakukan langkah cepat dengan memindahkan bayi Pandhu yang cacat dan sang Ibu Dina Oktaviani (21) dari rumah petak tidak layak huni ke Rumah Susun Gunungsari, Surabaya.
"Setelah mendengar kisah bayi Pandhu bersama ibunya, saya langsung meminta dinas terkait, yaitu RSU dr Soetomo dan PU Cipta Karya, untuk mengambil langkah cepat dan mengkoordinasikan terkait hal ini secara solutif dan cepat," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat ditemui di Surabaya, Minggu (8/12).
Khofifah menjelaskan, sebelumnya, RSU dr Soetomo melakukan operasi pertama pada bayi Pandhu untuk mengeluarkan cairan di otaknya lewat pemasangan selang yang berlangsung kurang-lebih 1 jam.
"Sesuai hasil kordinasi saya dengan Dirut Rumah Sakit dr Soetomo, rencananya hasil operasi bayi Pandhu akan dievaluasi besok Senin (9/12). Meliputi pengecekan hasil operasi, penutupan luka, hingga penambahan berat badannya. Setelah itu, tim dokter baru akan ditentukan langkah operasi selanjutnya," imbuh Khofifah.
Mengenai pembiayaan, Khofifah mengatakan sementara ini masih menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Namun, jika pembiayaannya kurang, Pemprov Jatim akan menambal semua kebutuhan biaya layanan kesehatan dengan menggunakan anggaran Pemprov Jatim. Meski demikian, jika ada yang ingin membantu kehidupan keseharian mereka, dipersilakan sebagai solidaritas sosial.
Sedangkan terkait fasilitas Rusunawa Gunungsari, lanjut Khofifah, bayi Pandhu beserta sang ibu ditempatkan di lantai dasar I-A 12 sejak 3 Desember lalu. Kamar yang memang dikhususkan bagi lansia dan difabel tersebut telah dilengkapi dengan sejumlah perabotan rumah. Lantai dasar ini sengaja dipilih untuk memudahkan jika sewaktu-waktu bayi Pandhu membutuhkan layanan tertentu.
"Biaya sewa rusunnya juga kami gratiskan hingga Ibu Dina kami nilai dapat mandiri untuk membiayai hidupnya sendiri beserta bayi Pandhu," papar Khofifah.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mendoakan agar bayi Pandhu yang cacat selalu diberi kemudahan pengobatan dan segera diberi kesembuhan oleh Allah SWT. Sedangkan Ibu Dina dan keluarga diberi kekuatan, kesabaran, dan kebahagiaan dalam menghadapi cobaan tersebut.
Khofifah juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kerja sama yang sangat baik seluruh jajaran Pemprov Jatim yang telah bergerak cepat menangani Ibu Dina dan bayi Pandhu, antara lain tim dokter RSU dr Soetomo, tim evakuasi pengelola Rusunawa Pemprov Jatim, serta para relawan.
"Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan peduli pada Ibu Dina dan Ananda Pandhu. Ini merupakan wujud sinergi dan solidaritas yang sangat baik dan harus terus kita lakukan di segala hal," pungkasnya.
Sebelumnya, soal bayi Pandhu sempat menjadi perbincangan lantaran sang ibu, Dina, mengungkapkan keduanya telah ditinggal M Abdul Azis. Dina menyebut suaminya itu pergi lantaran Pandhu terlahir cacat.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini