"Kita mendesak, mendorong negara-negara maju. Saya ingin menggarisbawahi sedikit, Indonesia memiliki posisi bargaining yang cukup menentukan," kata Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Paviliun Indonesia pada COP25 di Madrid, Rabu (4/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan segan-segan agak ngambek, agar negara-negara yang memulai kerusakan dunia ini, negara-negara besar yang memulai merusak bumi ini mempunyai tanggung jawab yang besar dan negara berkembang yang dituntut," katanya.
"Apalagi sebagian besar NGO juga mengkritik COP juga sebagai cara-cara negara besar memecuti negara berkembang," sambungnya.
Ia menambahkan semua pihak harus saling mendukung dalam mengatasi perubahan iklim ini.
"Dalam menghadapi tantangan implementasi penuh Kesepakatan Paris, semua pihak perlu saling mendukung, baik antarnegara maju, antarnegara berkembang, maupun kemitraan antara negara maju dan negara berkembang," katanya.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Alue Dohong mengatakan hal senada. Indonesia meminta negara-negara maju menegakkan komitmen dalam mengurangi emisi udara.
"Kita ingin negara maju memenuhi komitmen awalnya yang free 20:20, kan semua negara maju, termasuk Indonesia dulu komitmen kita menurunkan 26 persen itu sebelum 20:20, kan sekarang jadi 29. Kita konsisten melakukan itu dan kita ingin negara maju melakukan itu, komitmen yang sama sebelum memulai Paris Agreement 2020," katanya.
Ia menambahkan setiap negara yang terlibat dalam konvensi perubahan iklim memiliki kesamaan tujuan, tetapi masing-masing memiliki tanggung jawab berbeda sesuai dengan kapasitasnya.
"Ya kita kan sudah prinsip dalam rangka negosiasi perubahan iklim ini adalah commons but difference responsibility, jadi kita harapannya negara maju juga harus bertanggung jawab," tutur Alue.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini