Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Krisna Yekti mengatakan mereka yang meninggal merupakan pengidap HIV dewasa. Mereka masuk daftar orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sejak 2005.
"Lima yang meninggal itu karena kondisinya telah akut tak bisa diselamatkan. Dan mereka ini penderita lama," ujarnya saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (3/12/2019).
Krisna menambahkan, sampai September lalu pihaknya mendata sebanyak 86 ODHA baru di Kabupaten Blitar. Puluhan ODHA itu masih didominasi ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya.
"Ibu rumah tangga masih mendominasi tertular dari suaminya. Makanya kami sarankan, mereka yang berpotensi rentan tertular lebih sering memeriksakan diri ke VCT (voluntary, counselling and testing)," bebernya.
VCT ini, lanjutnya, tersedia di lima puskesmas di Kabupaten Blitar, yakni Puskesmas Srengat, Kesamben, Binangun, Kademangan, dan Ponggok.
"Dari 86 penderita baru itu, kami temukan dari VCT itu. Jadi kemungkinan masih ada penderita yang belum terdata," lanjutnya.
Data sejak 2005 hingga 2018, jumlah pengidap HIV/AIDS mencapai 1.332 orang. Dari jumlah tersebut, 361 di antaranya telah meninggal dunia. Dengan bertambahnya penderita baru sebanyak 86, berarti jumlah ODHA di Kabupaten Blitar menjadi 1.418 dan yang meninggal sebanyak 366 orang.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini