"Dari data sementara, ada 11 orang yang meninggal dunia (karena HIV/AIDS di Gunungkidul). Sebelas orang itu terdiri atas 9 (orang) laki-laki dan 2 (orang) perempuan," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Priyanta Madya Satmaka, Senin (2/12/2019).
Selain itu, dari Januari hingga awal Desember ini, jumlah kasus HIV/AIDS di Gunungkidul mencapai 49 kasus. Jumlah itu mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun 49 kasus itu terdiri atas Kecamatan Wonosari dan Girisubo sebanyak 7 kasus, Semanu 6 kasus, Tepus 5 kasus, Gedangsari dan Karangmojo 4 kasus, Nglipar, Rongkop dan Saptosari 3 kasus, Patuk 2 kasus. Sedangkan untuk Kecamatan Paliyan, Panggang, Semin, Tanjungsari, dan Ngawen masing-masing satu kasus.
"Setiap tahun memang ada peningkatan jumlah (kasus) HIV/AIDS, kemungkinan tahun depan akan mengalami peningkatan juga," ucapnya.
Baca juga: Jangan Sampai Salah, Ini Beda HIV dan AIDS |
Karena itu, Dinkes saat ini tengah berupaya menekan kasus HIV /AIDS di Kabupaten Gunungkidul. Salah satunya dengan menjaring yang belum terdeteksi, kemudian memastikan mereka mendapatkan perawatan yang benar.
"Salah satu upaya menekan HIV/AIDS (di Gunungkidul) adalah melaksanakan layanan tes HIV gratis dengan VCT (voluntary, counselling and testing)," kata Priyanta. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini