RI Tampikan Budaya-Kuliner Tradisional di Konferensi Perubahan Iklim

Laporan dari Madrid

RI Tampikan Budaya-Kuliner Tradisional di Konferensi Perubahan Iklim

Mei Amelia R - detikNews
Senin, 02 Des 2019 20:33 WIB
Paviliun Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim di Madrid (Mei Amelia/detikcom)
Madrid - Delegasi RI menarik perhatian negara-negara lain dalam Konferensi Perubahan Iklim di Madrid, Spanyol. Paviliun Indonesia menjadi etalase RI dengan menampilkan budaya hingga kuliner tradisional Indonesia.

Lokasi paviliun Indonesia sendiri sangat strategis karena terletak di dekat pintu masuk. Keunikan paviliun Indonesia menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik pengunjung.

Kepala Badan Litbang dan Inovasi sekaligus Ketua Paviliun Indonesia Agus Justianto menargetkan setidaknya 5.000 pengunjung yang akan datang ke paviliun Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambu jadi pilihan utama instalasi di Paviliun IndonesiaBambu jadi pilihan utama instalasi di Paviliun Indonesia (Mei Amelia/detikcom)


Di paviliun Indonesia sendiri akan ada 43 sesi talkshow. Sejumlah tokoh ternama (eminent person) akan hadir menjadi pembicara di paviliun Indonesia, salah satunya Al Gore.

"Kalau di sini dari pengalaman tahun lalu bisa menyedot, kan banyak orang lalu lalang, satu sesi saja bisa ini kan kapasitas 100 orang. Anggap aja 80 persen, 80 orang kali 43 itu yang ikut sesinya saja. Berarti hampir 3.000-an orang, bisa sampai 5.000 orang (pengunjung)," jelas Agus di Paviliun Indonesia, IFEMA de Madrid, Madrid, Spanyol, Senin (2/12/2019).

Aksen budaya ditonjolkan di Paviliun Indonesia ini, salah satunya bambu. Bambu menjadi salah satu komponen yang ingin diperlihatkan Indonesia dalam upaya pengelolaan ramah lingkungan.




Paviliun Indonesia akan menggelar 43 sesi talkshowPaviliun Indonesia akan menggelar 43 sesi talkshow (Mei Amelia/detikcom)

"Kita mencari yang unik. Bambu itu, fungsinya kan luar biasa, dia ramah lingkungan dan mudah tumbuh di mana saja, itu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kita," kata Agus.

China merupakan negara yang memanfaatkan teknologi dari bambu. Menurutnya, bambu bisa jadi jawaban atas perubahan iklim.

"Di China dia sudah bisa menjadi bahan laminating, partikel board yang kekuatannya hampir sama dengan kayu. Ke depan, bambu bisa menghadapi perubahan iklim," katanya.


Bambu dipilih sebagai komponen instalasi karena dinilai ramah lingkungan dan mudah ditanamBambu dipilih sebagai komponen instalasi karena dinilai ramah lingkungan dan mudah ditanam (Mei Amelia/detikcom)

Kain batik juga menjadi ornamen yang mempercantik Paviliun Indonesia. Rumah adat yang ramah lingkungan juga menjadi backdrop di paviliun Indonesia.

Delegasi juga membawa kuliner Indonesia. Indonesia ingin menarik banyak pengunjung dengan menyajikan makanan tradisional dari berbagai daerah Nusantara.

"Nasi tumpeng itu akan opening kita pada tanggal 4 Desember. Kemudian nanti ada wajik, nagasari, singkong, keripik, macam-macam," ujar Emilia Rosa selaku EO di paviliun Indonesia.
Halaman 2 dari 2
(mei/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads