Airlangga soal Isu Munas Golkar Diintervensi Eksternal: Ini Tendensius

Airlangga soal Isu Munas Golkar Diintervensi Eksternal: Ini Tendensius

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Senin, 02 Des 2019 18:09 WIB
Airlangga Hartarto (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Loyalis Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuding adanya intervensi pihak eksternal dalam Musyawarah Nasional (Munas) Golkar. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menganggap tudingan itu tendensius.

"Ini pertanyaan tendensius. Dalam musyawarah tidak ada lawan, semua adalah kader-kader terbaik Partai Golkar," kata Airlangga, di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi Jakarta Barat, Senin (2/12/2019)


Dia berharap semua pihak paham makna Munas. Dalam AD/ART Golkar, para pemegang suara dalam munas adalah DPD I dan DPD II, bukan pihak eksternal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa makna musyawarah nasional? Kurang paham AD/RT. Pemegang suara adalah DPD I, ada DPD II," ujar Airlangga.

Airlangga meminta tak ada pihak yang mengalihkan wacana keluar dari konteks Munas. Dia mengatakan saat ini fokus dirinya fokus dengan pelaksanaan munas.


"Jadi, jangan keluar konteks Munas. Kita fokus saja pada Munas," ujar Menko Perekonomian ini.

Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Bamsoet sekaligus Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPP Partai Golkar Taufik Hidayat menyerang tiga menteri Jokowi. Taufik menyebut perhelatan demokrasi di munas telah 'dirampok' oleh Pratikno cs.


"Demokrasi Munas Golkar dirampok Pratikno cs. Terungkapnya pertemuan Mensesneg, Menko Maritim, dan Menseskab dengan para ketua DPD menandakan para menteri ini campur tangan terhadap Munas Golkar," kata Taufik kepada wartawan, Sabtu (30/11).

Menteri yang dituding melakukan intervensi dan tekanan terhadap kader Golkar adalah Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, dan Menko Maritim Luhut Pandjaitan. (rfs/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads