"Kalau kami berharap tidak berdampak terhadap proses revitalisasi TIM, detailnya yang tahu kan dari teman-teman JakPro apa saja yang dikurangi oleh PMD tersebut," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Alberto Ali, kepada wartawan, Kamis (29/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Justru kualitas harus tetap dijaga dengan spek yang sudah mereka persiapkan. Jangan sampai revitalisasi TIM ini hasilnya tak optimal. Harapan kita revitalisasi TIM ini berdampak positif ke semua stakeholder, pemerintah daerah, masyarakat, pelaku seni itu yang harus kita jaga," ucapnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI mengusulkan PMD untuk JakPro senilai Rp 3,106 triliun. Kemudian, DPRD memotongnya menjadi Rp 2,706 triliun. Sekretaris Perusahaan JakPro, Hani Sumarno, mengatakan belum ada hasil akhir soal pemotongan PMD tersebut.
"(Pemotongan) Rp 400 miliar untuk seluruh pengajuan yang disampaikan JakPro. Belum ada hasil akhir. Baru kemarin dipotong, kami bawa ke manajemen, untuk kemudian dilakukan perubahan," ucap Hani, Kamis (28/11/2019).
Bagi Hani, jika pembangunan Wisma TIM dihapus, tidak mengganggu konsep revitalisasi TIM. Wisma TIM berada di lantai 8 sampai 14. Sedangkan lantai bawah diisi galeri, perpustakaan, dan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. (idn/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini