"Karena kita membicarakan munas, kebanyakan berita yang seksi untuk dibicarakan itu rivalitas antar kandidat. Padahal yang ingin dikedepankan adalah kualitas Golkar dan kader hebat yang ada di dalamnya dan berprestasi," ujar Puteri Komarudin di Kafe Paradigma, Kantor DPD I Partai Golkar DKI, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2019).
Puteri mengatakan kehadiran dia dan empat rekannya sebagai jubir ingin menunjukkan citra Golkar yang terbuka dan demokratis. Selain itu, kata dia, Golkar akan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disinggung soal sosok jubir yang merepresentasikan kubu Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto, Puteri membantah penyelenggara membela satu kubu. Puteri memastikan jubir itu dalam tugasnya akan bersifat netral.
"Pertama penyelenggara itu harusnya netral, kita titik beratkan di sini bahwa penyelenggara itu netral. Saya dan teman-teman tidak pernah mendeklarasikan kita kubu siapa. Hal yang harus kita tekankan sekarang adalah bagaimana kita merepresentasikan dari Golkar dan bukan dari kubu mana pun," katanya.
Adapun dalam pembagian tugas, dia menyebut telah para jubir yang ditunjuk telah memiliki tugas masing-masing dalam menjawab setiap isu yang beredar. Pembagian tugas itu telah disesuaikan dengan kemampuan bidang masing-masing.
"Ketika kita bicara jubir Mbak Esti dan Bang Maman itu ada di komisi energi di mana sekarang energi baru menjadi salah satu fokus Pak Jokowi. Lalu Mbak Christina di komisi I hubungan luar negeri menjadi kunci," katanya.
"Terus saya sendiri ada di komisi 11, komisi ekonomi. Di mana sekarang komisi ekonomi membutuhkan jawaban dari Golkar bagaimana sebagai partai kedua terbesar di parlemen untuk meningkatkan kualitas SDM sehingga ekonomi tidak jadi penghambat kita nantinya," sambungnya.
Diketahui kelima jubir itu adalah Sebastian Salang, Christina Aryani, Maman Abdurahman. Selain itu, ada putri Komarudin, Dyah Roro Esty Satya Yudha.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini