Komisi X: UN Tak Buat Cerdas, Siswa Hanya Menghafal Pelajaran

Komisi X: UN Tak Buat Cerdas, Siswa Hanya Menghafal Pelajaran

Dwi Andayani - detikNews
Kamis, 28 Nov 2019 19:20 WIB
Ilustrasi UNBK (Foto: dok. Antara Foto)
Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sedang mengkaji penghapusan ujian nasional (UN). Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menyebut menunggu regulasi yang akan dikeluarkan Nadiem.

"Beberapa waktu lalu juga Pak Menteri Muhadjir pernah mengusulkan untuk moratorium UN, sekarang Pak Nadiem berbicara bahwa UN terakhir 2020. Kita menunggu regulasi apa yang akan dikeluarkan oleh Menteri. Untuk memotong itu semua, regulasi apa yang akan dikeluarkan," ujar Dede saat dihubungi, Kamis (28/11/2019).

Dede mengatakan Nadiem juga perlu memikirkan pengganti UN. Apakah nantinya akan dikembalikan pada nilai murni atau pada tingkat provinsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kedua, tentunya lalu penggantinya apa untuk evaluasi, apakah nilai murni NEM, atau kembali pada sekolah atau level provinsi, itu pun belum ditentukan," tuturnya.

Namun, menurutnya, perlu diadakannya perbaikan peraturan yang mengikat sistem proses belajar. Dede mengatakan saat ini UN kerap dijadikan proyek nasional hanya untuk memaksimalkan angka kelulusan.

Wakil Ketua Komisi X Dede YusufWakil Ketua Komisi X Dede Yusuf (Wisma Putra/detikcom)


"Kita harus memikirkan bagaimana memotong peraturan-peraturan yang mengikat sistem proses belajar-mengajar sendiri, salah satunya adalah UN," kata Dede.


"Memang kalau dikaji UN ini pada akhirnya menjadi sebuah proyek nasional, yang tidak serta-merta menjadikan anak itu lulus sudah pasti cerdas. Artinya, banyak sekali kolaborasi antara pembuat soal atau sekolah yang memaksakan angka kelulusan mendekati maksimal," sambungnya.

Dede menilai hal ini hanya membuat anak sekadar menghafal materi pelajaran untuk menghadapi UN. Sedangkan, menurutnya, yang dibutuhkan adalah pemahaman atas pertanyaan yang diberikan.

"Akhirnya anak jadi hanya menghafal pelajaran-pelajaran supaya bisa menjawab yang benar di UN. Padahal yang dibutuhkan oleh seorang anak bukan menjawab pertanyaan, tapi memahami persoalan yang ditanyakan," tuturnya.


Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan pihaknya sedang mengkaji penghapusan UN. Namun Nadiem belum menjelaskan lebih jauh hasil kajian tersebut.

"Itu (penghapusan UN) yang sedang kami kaji. Ditunggu kabarnya," ujar Nadiem di Ballroom The Ritz-Carlton Hotel Kuningan, Jakarta Selatan.

Selain itu, Nadiem mengatakan Kemendikbud saat ini tengah berupaya menciptakan kesinambungan antara sistem pendidikan dan dunia industri. Salah satu caranya adalah deregulasi dan debirokratisasi.


Simak Video "Mendikbud Nadiem Kaji Penghapusan Ujian Nasional"

[Gambas:Video 20detik]


(dwia/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads