Gas dari Pengeboran Sumur di Lamongan Berbau Seperti Amonia

Lokasi pengeboran sumur yang mengeluarkan gas (Eko Sudjarwo/detikcom)

Lamongan - BPBD Lamongan mendatangi pengeboran sumur bor yang mengeluarkan gas. Gas yang keluar memiliki bau seperti amonia.

"Kami turun ke lokasi yang berawal dari informasi warga bahwa ada pengeboran air tanah yang berubah dan keluar gas. Kami turun untuk melakukan cross-check di lapangan," kata Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan Muslimin kepada wartawan.

Menurut Muslimin, dari laporan yang diterima dan cross-check di lokasi, diketahui bahwa pengeboran sumur itu berada pada kedalaman 24 meter. Proses pengeboran dihentikan oleh pekerja karena ada semburan air disertai lumpur yang sangat kuat.

"Tekanan tersebut saat ini melemah dan berganti dorongan udara yang berbau gas seperti amonia," jelasnya.

Muslimin menambahkan, setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa gas yang keluar dari sumur tersebut bisa menyala jika disulut dengan api. "Kesimpulannya, udara yang keluar tersebut mengandung atau memiliki potensi kandungan gas yang bisa terbakar," imbuh Muslimin.

Saat ini ia belum bisa mengatakan apakah gas tersebut berbahaya atau tidak. Hanya, sebagai langkah antisipasi, ia berharap tidak ada sumber api di dekat lokasi.

"Dengan peristiwa ini, nanti kami koordinasi dengan dinas, misalnya Bagian Perekonomian dan Dinas Lingkungan Hidup, untuk melakukan satu uji wilayah sekitar lokasi," imbuhnya.

Seperti diketahui, warga Kecamatan Glagah dihebohkan oleh munculnya gas dari pengeboran sumur milik Puri (90), warga Dusun Dokiyo, Desa Pasi. Sebelum muncul gas berbau amonia, sumur bor ini sempat mengeluarkan semburan lumpur bercampur air mencapai 4 meter.