Kemunculan gas dari pengeboran air tanah ini terjadi di rumah milik Puri (90), warga Dusun Dokiyo, Desa Pasi. Rabu (27/11), Puri mendatangkan 5 pekerja untuk membuat sumur bor. Proses pengeboran, menurut anak Puri yang bernama Nanik, berlangsung seperti biasa dan tak ada keanehan apapun.
"Tapi begitu mencapai kedalaman 24 meter, sumur bor tersebut menyemburkan air bercampur lumpur yang semburannya mencapai hampir 4 meter," kata Nanik pada wartawan, Kamis (28/11/2019).
Lambat laun, terang Nanik, tekanan dari semburan tersebut menurun. Hanya saja, semburan tersebut berganti menjadi semacam tekanan udara dari dalam tanah yang disertai bau menyengat serupa gas alam.
"Karena takut, 5 pekerja akhirnya menghentikan proses pengeboran untuk mencari sumber air itu," jelas Nanik.
Baca juga: Ironi Limbah Nuklir dalam Pembangkit Listrik |
Nanik dan seisi rumah merasa takut dan khawatir dengan bau gas yang ditimbulkan dari pengeboran yang dilakukan di depan rumahnya tersebut. Tak hanya Nanik dan keluarganya, tetangga Nanik juga mengaku takut dengan kejadian ini sehingga melaporkan kejadian ini ke perangkat desa.
"Tidak lama koramil dan pihak kepolisian serta Camat Glagah pun datang ke rumah," pungkas Nanik.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini