Pro-Bamsoet Kritik Susunan Fraksi Golkar DPR Era Airlangga

Pro-Bamsoet Kritik Susunan Fraksi Golkar DPR Era Airlangga

Mochamad Zhacky - detikNews
Senin, 25 Nov 2019 13:21 WIB
Ilustrasi Golkar (Samsdhuha Wildansyah/detikcom)
Jakarta - Pengurus Badan Kajian Strategis dan Intelijen DPP Partai Golkar Mahadi Nasution mengkritik susunan Fraksi Golkar di DPR RI di era Ketum Airlangga Hartarto. Mahadi berpendapat susunan Fraksi Golkar DPR saat ini tak memperhatikan representasi wilayah.

"Misalnya Komisi I dan Komisi II DPR dari Fraksi Golkar berasal dari satu provinsi, Sumatera Utara, yaitu Meutya Hafid dan Ahmad Doli Kurnia," kata Mahadi kepada wartawan, Senin (25/11/2019).

"Di sisi lain, Ketua Fraksi Golkar Kahar Muzakir dan Wakil Ketua Komisi VII DPR Alex Noerdin. Keduanya berasal dari satu provinsi, yaitu Sumatera Selatan. Hal ini cukup ironis mengingat Partai Golkar selalu memperhatikan representasi wilayah," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Mahadi, yang mendukung Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyinggung posisi Adies Kadir sebagai Wakil Ketua Komisi III, sekaligus Sekretaris Fraksi Golkar DPR. Dia menyebut kondisi ini pernah terjadi pada Fraksi Golkar DPR periode sebelumnya.

"Termasuk Muhidin Said yang merangkap Bendahara Fraksi Golkar DPR dan Wakil Ketua Banggar DPR. Dan ini hanya terjadi di zaman kepemimpinan Airlangga (Ketum Golkar Airlangga Hartarto) diperbolehkan rangkap jabatan, di mana pernah terjadi juga pada saat Ketua Fraksi Golkar DPR dipegang oleh Melchias Mekeng sekaligus merangkap sebagai Ketua Komisi XI DPR," jelasnya.

Mahadi menilai susunan Fraksi Golkar DPR saat ini juga tidak sejalan dengan tradisi. Menurutnya, susunan ini berimbas buruk bagi citra Golkar.

"Hal ini jelas melanggar tradisi Partai Golkar yang tidak memperbolehkan rangkap jabatan di dalam susunan fraksi yang ada dan menunjukkan bahwa Partai Golkar hari ini kekurangan figur terbaik dari setiap wilayah," ucapnya.

Sebelumnya, lingkup internal Golkar bergejolak gegara persaingan Airlangga dengan Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang mengincar kursi Ketum Golkar. Bamsoet menyebut Airlangga menggusur para pendukungnya di DPR.



"Dalam perjalanannya bukan rekonsiliasi yang ditunjukkan dengan merangkul dan memulihkan posisi pendukung saya. Tapi kemudian digusur habis," kata Bamsoet di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (22/11).

Namun, hal tersebut dibantah oleh pendukung Airlangga, Agus Gumiwang Kartasasmita. Agus menyebut Bamsoet hanya menitipkan beberapa pendukungnya ke Airlangga.

"Kalau mau buka-bukaan, di mana saya hadir dalam pertemuan antara Pak Ketum Airlangga dengan Pak Bamsoet soal penugasan beliau sebagai Ketua MPR RI dan akan mendukung Pak Airlangga sebagai Ketum Partai Golkar, Pak Bamsoet hanya menitipkan lima orang pendukungnya," ungkap Agus kepada wartawan, Minggu (24/11).
Halaman 2 dari 2
(zak/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads