PKS Hormati Pilihan Mantan Kadernya yang Gabung Partai Gelora

PKS Hormati Pilihan Mantan Kadernya yang Gabung Partai Gelora

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Kamis, 21 Nov 2019 13:45 WIB
Sekjen PKS Mustafa Kamal (Foto: Lisye/detikcom)
Jakarta - Mantan kader PKS di beberapa daerah disebut mulai bergabung dengan Partai Gelora. Sekjen PKS Mustafa Kamal menghormati keputusan tersebut dan menyebut partainya punya sistem kaderisasi yang baik.

"Kita menghormati tiap pilihan warga negara. Sesuai perundangan yang berlaku. Dipersilakan. PKS tentu akan konsentrasi penuh untuk menjalankan visi misi dan programnya," kata Mustafa kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019).


Terkait berapa jumlah mantan kader PKS yang bergabung dengan Partai Gelora, Mustafa enggan berkomentar. Dia menegaskan partainya punya sistem kaderisasi yang baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Data) saya kira itu tak ada dalam wilayah kami untuk berkomentar. Tapi kita di PKS tentu sudah mempunyai sistem kaderisasi dan semuanya terencana dan mempunyai ukuran-ukuran dan meraka sudah memiliki kedewasaan dalam berpartai, berbangsa, dan bernegara," tutur Mustafa.


Simak Video "Pertemuan PKS-Berkarya Disebut Kucilkan Gelora, Sohibul Iman: Silakan"


Mustafa menghormati pilihan mantan kadernya bergabung dengan partai lain. Dia berharap bergabungnya mantan kader ke partai lain sebagai upaya dalam melakukan kebaikan kepada bangsa dan negara.

"Kita saling menghormati antar warga negara. Untuk menjadi pelopor pembangunan di tengah masyarakat. Dalam rangka berlomba-lomba untuk kebaikan bangsa negara," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua DPW Partai Gelora Jabar Haris Yuliana mengakui kehadiran mantan kader PKS di partai yang diinisiasi Anis Matta hingga Fahri Hamzah ini. Dia mengatakan hampir di setiap kabupaten dan kota terdapat eks kader PKS yang memilih ikut bergabung dengan Partai Gelora.



"Mayoritas mantan PKS. Di setiap kabupaten dan kota selalu ada mantan PKS," katanya, Rabu (20/11).

Banyaknya kader PKS yang berganti baju menjadi kader Partai Gelora, menurut dia, karena terjadi konflik ideologis. Kondisi itu membuat ketidaknyamanan dan kegelisahan dari sebagian kader.

"Ada konflik ideologis yang terjadi dengan PKS, yang membuat ada ketidaknyamanan dan kegelisahan dari sebagian kader," ujar Haris.
Halaman 2 dari 2
(fdu/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads