"Kita menghormati tiap pilihan warga negara. Sesuai perundangan yang berlaku. Dipersilakan. PKS tentu akan konsentrasi penuh untuk menjalankan visi misi dan programnya," kata Mustafa kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019).
Baca juga: Partai Gelora di Jabar Dihuni Eks Kader PKS |
Terkait berapa jumlah mantan kader PKS yang bergabung dengan Partai Gelora, Mustafa enggan berkomentar. Dia menegaskan partainya punya sistem kaderisasi yang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Pertemuan PKS-Berkarya Disebut Kucilkan Gelora, Sohibul Iman: Silakan"
Mustafa menghormati pilihan mantan kadernya bergabung dengan partai lain. Dia berharap bergabungnya mantan kader ke partai lain sebagai upaya dalam melakukan kebaikan kepada bangsa dan negara.
"Kita saling menghormati antar warga negara. Untuk menjadi pelopor pembangunan di tengah masyarakat. Dalam rangka berlomba-lomba untuk kebaikan bangsa negara," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPW Partai Gelora Jabar Haris Yuliana mengakui kehadiran mantan kader PKS di partai yang diinisiasi Anis Matta hingga Fahri Hamzah ini. Dia mengatakan hampir di setiap kabupaten dan kota terdapat eks kader PKS yang memilih ikut bergabung dengan Partai Gelora.
"Mayoritas mantan PKS. Di setiap kabupaten dan kota selalu ada mantan PKS," katanya, Rabu (20/11).
Banyaknya kader PKS yang berganti baju menjadi kader Partai Gelora, menurut dia, karena terjadi konflik ideologis. Kondisi itu membuat ketidaknyamanan dan kegelisahan dari sebagian kader.
"Ada konflik ideologis yang terjadi dengan PKS, yang membuat ada ketidaknyamanan dan kegelisahan dari sebagian kader," ujar Haris.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini