Aksi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Iran Meluas ke 100 Kota

Aksi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Iran Meluas ke 100 Kota

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 18 Nov 2019 13:43 WIB
Sebuah pom bensin di Teheran dibakar oleh demonstran saat unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM (Abdolvahed Mirzazadeh/ISNA via AP)
Teheran - Unjuk rasa memprotes kenaikan harga BBM khususnya bensin sebesar 50 persen di Iran meluas ke sedikitnya 100 kota. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut para demonstran yang menyerang properti publik sebagai 'preman'.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (18/11/2019), pemerintah Iran telah memutus akses internet di seluruh wilayah negara berpenduduk 80 juta orang itu. Langkah itu diambil untuk mengendalikan unjuk rasa, yang saat ini dilaporkan telah meluas ke 100 kota di Iran.

Hal tersebut membuat semua pihak susah menaksir apakah situasi panas di Iran masih berlanjut. Foto-foto yang dirilis oleh media-media setempat menunjukkan skala besar kerusakan di pom-pom bensin dan bank-bank setempat, dengan beberapa kendaraan hangus terbakar dan jalanan dipenuhi puing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sejak kenaikan harga BBM diumumkan, para demonstran meninggalkan mobil-mobil mereka di jalanan utama dan bergabung dalam unjuk rasa di Teheran dan beberapa kota lainnya. Beberapa unjuk rasa berujung kerusuhan, dengan beberapa demonstran melakukan pembakaran sementara suara tembakan bergema.

Sejauh ini tidak diketahui jumlah orang yang ditangkap, luka-luka atau tewas dalam unjuk rasa di Iran. Video-video yang diunggah ke media sosial menunjukkan orang-orang mengalami luka parah.

Dalam pernyataan resmi pada Minggu (17/11) waktu setempat, otoritas Iran mengumumkan bahwa jumlah korban tewas mencapai tiga orang. Sejumlah demonstran yang anarkis menyerang sebuah kantor polisi di kota Kermanshah, pada Sabtu (16/11) lalu hingga menewaskan seorang polisi. Seorang anggota parlemen setempat, seperti dikutip kantor berita IRNA, menyebut satu orang lainnya tewas di pinggiran Teheran.

Bus-bus umum di Iran dibakar hingga tinggal rangkaBus-bus umum di Iran dibakar hingga tinggal rangka Foto: Morteza Zangane/ISNA via AP


Sebelumnya pada Jumat (15/11) lalu, satu pria dilaporkan tewas dalam unjuk rasa di kota Sirjan, yang berjarak 800 kilometer sebelah tenggara Teheran.

Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi nasional pada Minggu (17/11) waktu setempat menyebut para demonstran sebagai 'preman' karena telah didorong ke dalam kekerasan oleh penentang revolusi dan musuh-musuh asing Iran. Dia secara spesifik menyebut orang-orang yang rusuh terkait keluarga mendiang Shah terakhir Iran yang lengser 40 tahun lalu dan kelompok yang diasingkan, Mujahedeen-e-Khalq.

"Membakar bank bukanlah tindakan yang dilakukan oleh rakyat. Itu tindakan yang dilakukan preman," tegas Khamenei dalam pernyataannya.

Laporan kantor berita semi-resmi Iran, Fars News Agency, menyebut total ada 87 ribu demonstran yang ikut aksi rusuh saat unjuk rasa. Para demonstran, sebut Fars, menyerbu 100 bank dan pertokoan setempat. Otoritas Iran, menurut Fars, telah menangkap sekitar 1.000 orang terkait aksi rusuh tersebut.


Lebih lanjut, Khamenei memerintahkan pasukan keamanan Iran untuk 'menjalankan tugas mereka' dan menyerukan warga Iran untuk menjauhi demonstran anarkis. Kementerian Intelijen Iran menyebut 'para pelaku dalam kerusuhan dua hari terakhir telah diidentifikasi dan langkah tepat sedang dilakukan'.

Khamenei sendiri secara hati-hati mendukung keputusan pemerintah Presiden Iran, Hassan Rouhani, untuk menaikkan harga BBM.

Diketahui bahwa harga bensin murah dianggap sebagai hak bagi warga Iran, yang memiliki cadangan minyak mentah terbesar keempat di dunia. Harga bensin di Iran saat ini tetap tercatat sebagai yang termurah di dunia, bahkan dengan kenaikan terbaru sebesar 50 persen menjadi sekitar 15 ribu rial (Rp 5 ribu) per liter.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads