"Ini merupakan acara yang rutin d gelar setiap bulan di tanggal 17 kita namakan parade senja. Ribuan pelajar SLTP ini mengenakan pakaian adat dari 37 provinsi di Indonesia," ujar Bupati Magetan, Suprawoto kepada wartawan di Alun-Alun Magetan Minggu (17/11/2019) petang.
Dalam parade senja ini, kata buapti, ribuan pelajar dengan pakaian adat 34 provinsi mengikuti upacara penurunan bendera. Usai menjadi inspektur upacara, Bupati Suprawoto menyatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan nilai nasionalisme sejak dini kepada para pelajar.
"Tujuannya untuk menanamkan dan transformasi nilai nasionalisme, serta menanamkan sejak dini kepada anak-anak, bahwa kita ini ditakdirkan ber Bhinneka Tunggal Eka," ujarnya.
Dia mengatakan, dipilihnya tanggal 17 setiap bulan, juga selalu mengingat tanggal kemerdekaan Indonesia. Dengan kegiatan parade senja yang diisi dengan upacara penurunan bendera, lanjut Kang Woto sapaan akrabnya, diharapkan para pelajar kelak bisa menjadi seorang pemimpin bangsa yang sudah tertanam nilai nasionalisme.
"Saya membayangkan kelak kalau anak-anak ini menjadi pemimpin bangsa sudah tertanam nilai tersebut sejak awal," ucapnya.
Pantauan detikcom, ribuan anak berkostum pakaian adat dari berbagai daerah tampak antusias mengikuti kegiatan parade senja. Peserta parade senja ini yakni dari satu lembaga sekolah termasuk petugas yang dilibatkan setiap bulan bergilir dari seluruh SLTP di Magetan.
Untuk parade senja hari ini sekolah yang mendapat giliran yakni SMPN 2 Magetan dan perwakilan petugas OSIS seluruh SLTP di Magetan. Tak hanya para pelajar, bupati dan OPD pun juga menyesuaikan, mengenakan pakaian adat.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini