Bicara Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi, Sohibul Singgung 'Koalisi Diam-diaman'

Bicara Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi, Sohibul Singgung 'Koalisi Diam-diaman'

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Kamis, 14 Nov 2019 19:45 WIB
Presiden PKS Sohibul Iman (Lisye Rahayu/detikcom)
Jakarta - Presiden PKS Sohibul Iman bercerita tentang pertemuannya dengan Prabowo Subianto sebelum Ketum Gerindra tersebut merapat ke koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sohibul juga menyinggung pihak yang melakukan rekonsiliasi namun saling diam-diaman satu sama lain di dalam koalisi.

"Dan sejak awal PKS sedikit saya buka ketika Pak Prabowo mendiskusikan sikap politiknya ingin masuk ke dalam pemerintahan demi rekonsiliasi. Kami PKS tidak menampik dan kami sangat setuju dan mendorong keinginan luhur untuk melakukan rekonsiliasi," ujar Sohibul saat Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019).


Menurut Sohibul ada pandangan yang mengatakan syarat rekonsiliasi adalah merapat ke Jokowi-Ma'ruf Amin. Sohibul tegas menolak pendapat tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi PKS berkeyakinan bahwa rekonsiliasi itu tidak bermakna bahwa kita harus menjadi bagian dari pemerintahan. Kita menolak pandangan yang mengatakan kalau mau rekonsiliasi masuk ke dalam pemerintahan kalau tetap oposisi berarti antirekonsiliasi," lanjutnya.




Saat bertemu dengan Prabowo, Sohibul menegaskan bahwa PKS akan tetap menjadi oposisi. Namun Sohibul menyebut PKS tetap melakukan rekonsiliasi dengan cara yang lain.

"Justru kita katakan waktu itu kepada Pak Prabowo kita ingin tetap di luar pemerintahan, tetapi kita tetap membangun rekonsiliasi dengan cara yg tentu itu bisa kita rumuskan setelah ini," kata dia.


Sohibul mengatakan saat ini PKS membuktikan bahwa partainya sudah memulai untuk melakukan rekonsiliasi. Sohibul kemudian menyinggung pelukan kebangsaan.

"Nah, sekarang kita mulai membuktikan insyaallah bahwa kita sekarang di luar pemerintahan ternyata kita bisa berteman, bisa membangun rekonsiliasi, sekarang yang lagi viral disebut pelukan atau rangkulan kebangsaan itu," ucapnya.



Sohibul menyebut, dalam waktu dekat, PKS akan bersilaturahmi dengan beberapa partai. PKS akan menunjukkan kepada masyarakat cara rekonsiliasi saat menjadi oposisi. Sohibul kemudian menyinggung soal koalisi di pemerintahan Jokowi malah diam-diaman.

"Kemudian juga kita akan melakukan silaturahim dengan partai-partai itu, kita akan tunjukkan kepada masyarakat bahwa rekonsiliasi dalam posisi sebagai oposisi bukan sesuatu yang mustahil. Bisa kita lakukan, justru kita menyaksikan ada dalam koalisi ternyata diam-diaman," kata dia.


Sohibul kemudian menyebut koalisi diam-diaman itu dengan istilah rekonsiliasi dalam diam. Menurutnya, rekonsiliasi itu harus dinamis dan konstruktif agar persoalan negara mampu diselesaikan.

"Jadi seperti silent reconciliation, rekonsiliasi dalam diam. Ya negeri ini rugi kalau ada rekonsiliasi dalam diam, rekonsiliasi harus dinamis, konstruktif, agar banyak persoalan di negeri ini bisa terselesaikan," tegasnya.

Sohibul menjelaskan bahwa saat ini PKS tidak hanya menjalin silaturahmi dengan partai politik. Namun hal yang sama akan dilakukan PKS dengan sejumlah tokoh.

"Maka PKS terus insyaallah menjalin komunikasi dengan semua pihak bukan hanya partai politik, tapi juga tokoh-tokoh. Nah ini insyaallah minggu depan tokoh akan datang kepada kita, tidak ada saya kasih tahu siapa namanya," pungkasnya.
Halaman 2 dari 3
(lir/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads