Program ini melibatkan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Banyuwangi, Akademi Kesehatan Rustida Banyuwangi dan Universitas Airlangga kampus Banyuwangi. "Ini dukungan mewujudkan SDM unggul sesuai visi Presiden Jokowi. Nah, kunci SDM unggul bukan hanya lembaga pendidikan, tapi perhatian sejak hulu," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas usai mengumumkan program itu di sela-sela peringatan Hari Kesehatan Nasional, Selasa (12/11/2019).
"Yaitu sejak seorang ibu mengandung. Kan itu 1.000 hari pertama kehidupan sejak awal embrio sampai dua tahun adalah window of opportunity, fase terpenting kehidupan manusia. Begitu ada keliru, bisa mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya," imbuhnya.
Program tersebut diberi nama Aku Beraksi (Bersama Akademisi Selamatkan Ibu dan Bayi) 'One Student One Client. Di mana satu mahasiswa jurusan kesehatan mendampingi satu ibu hamil. Selain memantau perkembangan kehamilan ibu, mahasiswa menjadi konselor gizi dan perilaku hidup sehat bagi ibu hamil hingga masa nifas dan selama menyusui hingga 2 tahun.
"Tahap awal ini dilibatkan 300 mahasiswa mulai semester empat di masing-masing kampus yang diajak bekerja sama. Sasaran utama adalah ibu hamil dari keluarga tidak mampu. Pendataannya melalui Puskesmas. Ini sekaligus solusi ketersediaan petugas kesehatan, karena tenaga di Puskesmas kan terbatas," jelas Anas.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini