Jakarta - Polisi mengungkap rekaman CCTV dalam penyidikan kasus tewasnya
mahasiswa di Kendari, Randi. Dalam rekaman CCTV terlihat tersangka Brigadir AM menembakkan senjata ke arah atas kiri dan kanan.
"Berdasarkan rekaman CCTV dan uji balistik memang identik dan ditembakkan ke arah atas kiri dan kanan," kata Kadiv Humas Polri, Irjen M Iqbal kepada wartawan, Jumat (8/11/2019).
Iqbal mengatakan saat ini kasus pidana Brigadir AM ditangani
Bareskrim Polri. Brigadir AM sendiri hari ini diterbangkan ke Jakarta dan akan diperiksa di Bareskrim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya hari ini dibawa ke Bareskrim untuk pemeriksaan karena dari proses penyelidikan hingga pelimpahan ke JPU nanti ditangani Bareskrim," ucapnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat (Karopenmas Divisi Humas) Polri Brigjen Dedi Prasetyo sebelumnya menyebut tembakan yang dilepaskan Brigadir AM merupakan peringatan. Namun Brigadir AM dianggap lalai karena tembakannya menyebabkan seorang mahasiswa tewas.
"Itu spontan (Brigadir AM) memberikan tembakan peringatan tapi tidak memperhitungkan keselamatan," ucap Dedi di lokasi yang sama sebelumnya.
Mahasiswa yang tewas tertembak itu adalah Randi. Dia tertembak saat demo berujung bentrok di depan gedung DPRD Sultra pada Kamis, 26 September lalu. Gabungan tim dokter forensik yang melakukan autopsi memastikan Randi tewas karena terkena tembakan senjata api.
Ketua Tim Forensik dr Raja Alfatih Widya yang melakukan autopsi membenarkan lubang pada dada Randi akibat tembakan. Selain Randi, ada mahasiswa lain, Muh Yusuf Kardawi (19), yang tewas karena luka di kepala saat berdemonstrasi.
Brigadir AM diyakini bertanggung jawab atas tewasnya Randi pascademo ricuh di depan kantor DPRD Sultra, Kendari. Penetapan tersangka ini berdasarkan pencocokan selongsong peluru dengan pistol yang dibawa Brigadir AM.
"Dari hasil uji balistik terhadap selongsong peluru disandingkan dengan 6 senjata api yang diduga dibawa oleh anggota Polri ditemukan keidentikan. Jadi dari 6 senjata, satu senjata identik dengan dua proyektil dan dua selongsong. Dari hasil uji balistik menyimpulkan 2 proyektil dan 2 selongsong identik dengan senjata api jenis HS yang diduga dibawa oleh Brigadir AM," kata Kasubdit V Dirpidum Bareskrim Kombes Patoppoi dalam jumpa pers, Kamis (7/11).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini