Polisi Selidiki Sungai Ledeng di Mojokerto yang Penuh Sampah dan Limbah

Sungai Ledeng yang penuh sampah dan limbah/Foto file: Enggran Eko Budianto

Mojokerto - Pencemaran Sungai Ledeng di Mojokerto mendapat respons dari pihak kepolisian. Korps berseragam cokelat ini mulai melakukan penyelidikan dengan mendatangi lokasi.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Dewa Putu Prima Yogantara mengatakan, pihaknya telah menerjunkan sejumlah personel ke Sungai Ledeng di Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari. Sungai dengan lebar sekitar 6 meter ini memisahkan Dusun Sememi dengan Bangsri di Desa Modopuro.

Selain mengecek langsung kondisi Sungai Ledeng yang tertutup sampah dan limbah usus ayam, polisi juga menggali keterangan dari warga sekitar. Antara lain terkait jenis dan sumber limbah yang membuat sungai tersebut kotor dan berbau tak sedap.

"Kami penyelidikan ada informasi dari pemberitaan media. Kami tindak lanjuti ke TKP memastikan di TKP ada masalah apa," kata Dewa kepada detikcom, Kamis (7/11/2019).

Ia menjelaskan, proses penyelidikan ini untuk menggali fakta-fakta di lokasi terkait tercemarnya Sungai Ledeng. Fakta-fakta tersebut selanjutnya akan didiskusikan untuk menentukan ada atau tidaknya unsur pidana.

"Kami menelusuri fakta-fakta di lapangan saja. Nanti kami balik (ke kantor), kami diskusikan ada unsur pidananya apa tidak," terangnya.

Lantaran berkaitan dengan limbah, lanjut Dewa, pihaknya akan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto dalam proses penyelidikan. Rencananya, pihaknya akan kembali ke Sungai Ledeng bersama DLH pada Jumat (7/11).

"Pengambilan sampel ahlinya DLH, kami cuma butuh keterangan saja. Kami dalami dulu apakah kategori limbah B3 atau memang ada fakta-fakta lain," imbuhnya.

Permukaan Sungai Ledeng di Dusun Sememi, Desa Modopuro tertutup sampah dan limbah. Sehingga sungai ini tampak menjijikkan dan mengeluarkan bau tak sedap. Selain itu, air sumur warga juga menjadi berminyak. Kondisi ini sudah berlangsung lebih dari 10 tahun.

Seperti informasi yang himpun detikcom, limbah berasal dari pengolahan usus ayam dan peternakan bebek. Desa Modopuro merupakan sentra pengolahan usus ayam dan peternakan bebek. Limbah dibuang melalui parit-parit yang mengalir ke Sungai Ledeng.

Halaman 1 2

Selanjutnya