Ketua DPRD Ismail Marzuki dan 15 anggota termasuk hadir dalam agenda ini yang digelar di kantor DPRD Kota Pasuruan Jalan Balai Kota, Pasuruan. Pemkot Pasuruan diwakili Sekda Bahrul Ulul, Plt Kadiknas, dan Kasi Sarpras.
Awalnya Sekda Bahrul Ulum menyampaikan pandangannya bahwa kondisi bangunan 4 ruang kelas itu harus dirobohkan dan dibangun baru. Ia meminta persetujuan DPRD agar bisa menggunakan dana tak terduga (taktis) 2019 melalui penunjukan langsung.
"Sehingga tidak perlu menunggu tahun 2020. Karena sifatnya darurat," kata Bahrul.
Secara prinsip, DPRD menyetujui usulan pemkot. Namun DPRD memberikan catatan keras terkait renovasi atap yang ambruk.
"Saya sudah melihat langsung ke lokasi. Saya lihat ada kesalahan konstruksi. Nggak ada kolom dan slug baru. Pengerjaan galvalumnya lebar, kuda-kudanya tak sesuai," kata Ahmad Junaedi, salah satu anggota dewan.
Ia menilai kualitas kinerja konsultan perencana dan pengawas di proyek fisik, lemah.
Anggota dewan lainnya, Sutirta, mengatakan pelaksana proyek harus bertanggungjawab. "Rekanan juga harus bertanggungjawab," katanya.
Atap bangunan SDN Gentong ambruk di Kota Pasuruan. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Selasa (5/11/2019) ini menyebabkan seorang guru dan siswi meninggal. 11 siswa lainnya mengalami luka-luka.
Gedung yang ambruk berada di bagian depan. Gedung tersebut terdiri atas empat kelas, yakni kelas II-A dan II-B serta kelas V-A dan V-B. Jumlah siswa tiap kelas rata-rata 30 orang.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini