Tentu saja temuan sampah medis itu langsung mengundang perhatian. Sejumlah petugas puskesmas dan kepolisian langsung turun tangan.
"Tadi malam sampah medis itu langsung dievakuasi dan dibawa petugas puskesmas. Kami masih menyelidiki siapa pembuang sampah medis itu," kata Kapolsek Banyuputih AKP Didik Rudianto kepada detikcom, Rabu (6/11/2019).
Keterangan yang diperoleh detikcom menyebutkan sampah medis itu ditemukan berserakan di sekitar parit di tepi jalan raya Hutan Baluran, Selasa (5/11) malam. Temuan itu diunggah ke media sosial hingga langsung tersebar. Seorang warga setempat, Sutikno, langsung mengabarkan informasi yang didapat dari media sosial itu ke aparat Kecamatan Banyuputih.
"Awalnya saya tahu dari grup WhatsApp. Saya langsung kabari Kasi Kesra Kecamatan Bapak Muklis Maulana. Kami segera cek ke lokasi, dan ternyata benar. Sampah medis itu berserakan. Sebagian ada di dalam parit, sebagian lagi di atas parit di pinggir jalan," tutur Sutikno.
Sampah medis yang ditemukan berserakan dan sebagian masih terbungkus plastik. Limbah medis itu terdiri atas puluhan alat injeksi lengkap dengan jarum suntik, botol bekas obat, beberapa lembar obat yang diduga kedaluwarsa, tiga keping VCD, dan sebuah kalender BUMN tahun 2019. Limbah medis ini dinilai berbahaya dan khawatir disalahgunakan pihak tak bertanggung jawab.
![]() |
Sampah medis itu langsung diamankan dan dibawa petugas Puskesmas Banyuputih. Temuan sampah medis ini menjadi yang ketiga kalinya di wilayah Kecamatan Banyuputih. Sebelumnya, sampah medis ditemukan di hutan kecil Desa Banyuputih dan di bawah jembatan Curahtemu, Desa Sumberanyar.
"Kami masih menyelidiki pembuangan sampah medis ini. Tentu saja kerja sama semua pihak kami butuhkan, termasuk informasi dari warga," tandas Didik. (sun/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini