Lembaga konservasi yang berkantor di Candi Borobudur ini terjun langsung untuk ikut serta dalam proses ekskavasi dan pengangkatan perahu baja dari dasar Sungai Bengawan Solo. Keikutsertaan Balai Konservasi Borobudur yakni untuk memastikan usia perahu baja tersebut.
"Ya, konservator dari Balai Konservasi Borobudur (BKB) memang ikut dalam proses ekskavasi ini," kata arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho pada wartawan di sela-sela proses ekskavasi, Selasa (5/11).
Selain ikut serta dalam proses ekskavasi, lanjut Wicaksono, konservator dari BKB itu juga akan memberikan pelatihan pada dinas terkait. Khususnya Disparbud Lamongan. Pelatihan ini, imbuh Wicaksono, dilakukan agar pegawai di Disparbud Lamongan paham dan mengerti dalam merawat benda cagar budaya. Terutama perahu baja yang akan diangkat ke permukaan ini.
"Balai Konservasi Borobudur akan memberikan pelatihan khusus tentang tata cara merawat perahu baja ini," terangnya.
Menurut Wicaksono, pelatihan pada dinas ini diperlukan karena perahu baja yang diperkirakan berjumlah 3 buah ini, setelah berhasil diekskavasi dan diangkat ke permukaan, akan diserahkan ke Disparbud Lamongan untuk penanganan lanjutan. Rencananya, perahu baja ini memang akan diserahkan secara resmi ke Disparbud oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud setelah berhasil diangkat.
"Penanganan lanjutan memang kami serahkan ke Pemkab Lamongan setelah kami ekskavasi dan kami angkat," tuturnya.
Sementara mengenai kesimpulan awal, perahu baja itu sengaja ditenggelamkan. Para arkeolog yang melakukan ekskavasi berhasil melihat secara langsung lubang berdiameter 15 hingga 20 sentimeter yang ada pada badan perahu. Dari lubang ini, ungkap Wicaksono, diketahui kalau lubang-lubang itu merekah keluar dari perahu. "Rekahan pada lubang di perahu baja ini seperti sengaja dilubangi dari dalam agar perahu tidak bisa digunakan lagi," paparnya.
Seperti diketahui, tiga perahu baja yang berada di dasar Bengawan Solo, Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng ini tengah dalam proses pengangkatan. Proses ekskavasi ini dimulai dengan membuat bendungan di sekeliling perahu. Kemudian dilanjutkan dengan menguras air dan mengangkat perahu ke daratan.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini