Hari Pertama di Madinah, Marbut-Majelis Taklim DKI Ziarah ke Makam Rasul

Laporan dari Madinah

Hari Pertama di Madinah, Marbut-Majelis Taklim DKI Ziarah ke Makam Rasul

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Selasa, 05 Nov 2019 14:55 WIB
Foto: Rombongan umrah marbut dari DKI (Kanavino Ahmad/detikcom)
Madinah - Jemaah umrah marbut dan majelis taklim DKI Jakarta berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Mereka juga berdoa di Raudhah.

Jemaah marbut dan majelis taklim DKI mengawali hari pertama di Madinah dengan Salat Subuh di Masjid Nabawi. Seusai salat, rombongan pulang ke hotel untuk sarapan.

Marbut dan majelis taklim DKI lalu berpisah. Para marbut masuk menuju Raudhah melalui pintu 21 Masjid Nabawi. Sedangkan majelis taklim masuk melewati pintu 25.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Para marbut dan majelis taklim antre untuk masuk Raudhah. Antrean cukup panjang.

Setelah itu, para marbut masuk ke Raudhah dan menunaikan salat. Mereka juga berdoa di tempat tersebut.

Jemaah kemudian ziarah ke makam Rasul. Tak luput doa pun dilafalkan oleh para marbut.

Marbut dari Masjid Husnul Khatimah Pela Mampang, Jakarta Selatan, Abdul Rasyid, mengaku terharu bisa menunaikan salat di Masjid Nabawi. Ini seperti mimpi menjadi kenyataan.

"Ini boleh dikatakan seperti mimpi. Semalam itu jalan jam 1. Nangis semua. Pertama, bisa sampai ke Madinah. Ziarah ke Makam Rasul. Nggak disangka tadi. Dikatakan marbut tapi kalau udah memang panggilan Allah dari mana jalannya pasti sampai," ujar Rasyid di Madinah, Arab Saudi, Selasa (5/10/2019).

"Kalau semalam karena saya pengalaman pertama, bertiga. Alhamdulillah ketemu jemaah dari Palembang. Jadi kita sama-sama ke sana. Memang ngantre juga. Tapi karena kita posisinya agak di tengah. Jadi nggak dapat di Raudhah-nya," sambung dia.



Simak video Jabal Uhud, Medan Berdarah bagi 70 Sahabat Rasulullah:


Rasyid baru bisa masuk ke Raudoh pada kesempatannya yang kedua. Setelah antre lama, dia akhirnya bisa salat dan berdoa di sana.

"Alhamdulillah kita dapat di depan. Ngantre di depan. Begitu dibuka otomatis kita dapat. Malah dapat paling pojok. Kata ustaz kita salat tahiyatul masjid sama salat Dhuha. Sekalian di situ doa. Lama. Lama banget. Cuman kita kasih kesempatan dengan yang lain. Berbagi," imbuh dia.



Sedangkan marbut dari Masjid Arrohmanurrohim, Pancoran, Muhammad Yunus, mengatakan salat di Masjid Nabawi merupakan pengalaman yang berkesan. Lelah tak terasa karena saking antusiasnya Yunus untuk beribadah.

"Alhamdulillah dapat undangan. Marbut gratis. Hari pertama cukup mengesankan sekali. Walaupun rasa lelah baru datang dari Jakarta. Kita ghiroh ingin pergi ke Raudhah. Ingin salat di dekat makam Rasullullah. Karena tempat mustajab. Insyaallah di situ diijabah semua," ujar dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads