Pimpinan KPK ke Anies: Jangan Tinggalkan e-Budgeting dan Kembali ke Manual

Pimpinan KPK ke Anies: Jangan Tinggalkan e-Budgeting dan Kembali ke Manual

Mochamad Zhacky - detikNews
Sabtu, 02 Nov 2019 14:28 WIB
Laode M Syarif (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua KPK Laode M Syarif merespons soal polemik sistem anggaran digital milik Pemprov DKI Jakarta yang dinilai Gubernur Anies Baswedan tidak smart. Syarif justru menilai sistem anggaran Pemprov DKI adalah yang terbaik di Indonesia.

"Kita PATUT BERSYUKUR, gara-gara adanya e-planning/e-budgeting @DKIJakarta, anggaran-anggaran aneh dapat dipantau masyarakat, sehingga tidak jadi masuk dalam APBD. @KPK_RI sering mencontohkan e-budgeting @DKIJakarta dan Kota Surabaya sebagai e-budgeting terbaik di Indonesia," kata Syarif melalui Twitter-nya, @LaodeMSyarif, seperti dilihat detikcom, Sabtu (2/11/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syarif mengatakan sistem anggaran digital atau e-budgeting merupakan salah satu alat pencegahan korupsi. Dia mempersilakan Anies meningkatkan kualitas sistem e-budgeting Pemprov DKI, tapi jangan menghapusnya.

"Jika @DKIJakarta dan pak @aniesbaswedan berniat untuk MENINGKATKAN KUALITAS e-budgeting yang sekarang agar LEBIH SMART, SILAHKAN. Tapi jangan meninggalkan e-budgeting dan kembali ke cara manual. @KPK_RI," tulis Syarif.



Diberitakan sebelumnya, Anies menilai masalah penganggaran Pemprov DKI sudah terjadi selama bertahun-tahun dan pangkalnya adalah di sistem. Dia merasa mendapat 'warisan'.

"Ini problem muncul tiap tahun. Maka yang kita koreksi adalah sistemnya. Sistem masih manual, pengecekan manual, maka ada puluhan ribu item. Saya kerjakan satu-satu kemarin. Tapi saya tidak berpanggung," ucap Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (30/10).



Anies menyebut saat ini sistem yang digunakan Pemprov DKI sudah digital, tapi tidak smart alias pengecekan masih dilakukan secara manual. Akibatnya, tetap ada pegawai yang teledor setiap tahunnya.

"Terlalu detail di level itu ada beberapa yang mengerjakan dengan teledor. Toh, diverifikasi dan dibahas. Cara-cara seperti ini berlangsung setiap tahun. Setiap tahun muncul angka aneh-aneh. Kalau sistem smart, dia akan melakukan verifikasi," ucap Anies.

Halaman 2 dari 2
(zak/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads