Anies Bergerak Cepat Ubah Sistem yang Dianggap Tak Smart

Round-Up

Anies Bergerak Cepat Ubah Sistem yang Dianggap Tak Smart

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 01 Nov 2019 22:41 WIB
Anies Baswedan. (Foto: Dok. DiskominfoJKT)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bergerak cepat mengubah sistem anggaran DKI yang sudah digital tapi dianggap tidak smart. Anies mengatakan, sistem e-budgeting yang baru nanti masyarakat bisa terlibat dengan memberikan komentar.

Sistem e-budgeting ini akan diubah gegara heboh Rencana Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI 2020 ramai dibahas, salah satunya anggaran lem Aibon senilai Rp 82 miliar.

Soal anggaran itu awalnya dibongkar oleh Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana, Selasa (29/10/2019). Dia menemukan anggaran luar biasa untuk pengadaan lem Aibon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Anies kemudian merespons kehebohan anggaran itu dengan menyebut sistem e-budgeting yang tidak smart. Akibatnya, masih ada masalah penganggaran selama bertahun-tahun.

"Iya, jadi sistemnya sekarang ini sudah digital, but not a smart system. Itu hanya digital aja, mengandalkan orang untuk me-review. Itu sudah berjalan bertahun tahun. Karena itu ini akan diubah, tidak akan dibiarkan begitu saja. Let's do it in a smart way," ucap Anies Baswedan kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Menurut Anies, sistem yang smart bisa mengoreksi kesalahan dalam proses menginput data. Sehingga kemungkinan munculnya anggaran yang aneh bisa dikurangi.

"Kalau smart system dia bisa melakukan pengecekan, verifikasi. Dia bisa menguji. Ini sistem digital tetapi masih mengandalkan manual," ucap Anies.



Anies menilai sistem e-budgeting ini menjadi masalah dalam penganggaran selama bertahun-tahun. Dia merasa mendapat 'warisan'.

"Ini problem muncul tiap tahun. maka yang kita koreksi adalah sistem nya. Sistem masih manual pengecekan manual maka ada puluhan ribu item. Saya kerjakan satu-satu kemarin. Tapi saya tidak berpanggung," ucap Anies.



Menurut Anies, masalah ini juga muncul di era gubernur sebelum dirinya. Oleh sebab itu, dia tidak mau mewariskan hal ini ke penerusnya nanti.

"Kan ditemukan juga di era-era sebelumnya. Selalu seperti ini. Karenanya, menurut saya, saya tidak akan meninggalkan ini ke gubernur sesudahnya, PR ini. Karena saya menerima warisan nih, sistem ini. Saya tidak ingin meninggalkan sistem ini untuk gubernur berikutnya," ucap Anies.



Kini, Anies sedang merancang sistem e-budgeting yang dianggap tidak smart itu. Anies menuturkan nantinya masyarakat dapat memberikan komentar di sistem baru ini.

"Yang akan dilakukan adalah upgrade, agar tetap anggaran itu nanti bisa diakses. Bahkan bukan hanya bisa dilihat, tapi juga bisa memberikan komentar langsung. Kalau saat ini publik itu hanya bisa lihat tapi tidak bisa memberikan (komentar)," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Sistem baru nanti, Anies menekankan akan mengutamakan prinsip transparansi. Anies mengatakan upaya pembaruan e-budgeting bukan baru dilakukan setelah adanya kesalahan penginputan anggaran. Namun, menurutnya, hal ini telah lama disiapkan dan akan diluncurkan pada akhir tahun.



Eks Mendikbud ini menuturkan, sistem e-budgeting ini sama dengan aplikasi yang membutuhkan pembaruan, sehingga dia menegaskan tidak meniadakan, tapi memperbarui.

"Tapi intinya seperti kalau kita memiliki aplikasi, aplikasi selalu mengalami perkembangan, jadi ya normal saja. Jadi bukan mengganti, tapi upgrade. Kalau ganti, pesannya meniadakan, bukan. Tapi meng-upgrade saja, sehingga sistemnya smart," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads