"Iya bisa aja silakan aja ubah, selama itu untuk kebaikan, yang sudah baik jangan diubah, yang belum baik ya silakan," ujar Taufik di gedung DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019).
Taufik menilai pembaruan dalam sistem e-budgeting diperbolehkan bila dirasa perlu. Namun, dia menyebut tetap terjadi selisih bila sistem e-budgeting dibandingkan dengan e-component.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Taufik, permasalahan dalam anggaran selalu ditemui setiap tahun dan dibicarakan dalam rapat. Maka itu, Taufik menyebut perlu ada penyisiran dengan cara manual.
"Karena yang begini-begini setiap tahun sudah kita temui, setiap tahun kita temui cuma kita nggak pernah lapor wartawan, temui kita bahas bareng di sini. Jadi di sini itu alat menyisir secara manual, kan dibacain satu-satu setuju atau nggak ditanya di sini," kata Taufik.
Taufik, yang merupakan perwakilan Fraksi Gerindra, menilai sistem e-budgeting telah dibuat secara transparan.
"Ya sebenernya e-budgeting kan transparan semua transparan, cuma kan lagi-lagi kan ada budget ada komponen ini pasti selisih, ini bukan hal baru," ujar Taufik.
Diberitakan sebelumnya, Anies menilai masalah penganggaran sudah terjadi selama bertahun-tahun dan pangkalnya ada di sistem. Dia merasa mendapat 'warisan'.
"Ini problem muncul tiap tahun. maka yang kita koreksi adalah sistemnya. Sistem masih manual pengecekan manual, maka ada puluhan ribu item. Saya kerjakan satu-satu kemarin. Tapi saya tidak berpanggung," ucap Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (30/10).
Menurut Anies, masalah ini juga muncul di era gubernur sebelum dirinya. Oleh sebab itu, dia tidak mau mewariskan hal ini ke penerusnya nanti.
"Kan ditemukan juga di era-era sebelumnya. Selalu seperti ini. Karenanya, menurut saya, saya tidak akan meninggalkan ini ke gubernur sesudahnya, PR ini. Karena saya menerima warisan nih, sistem ini. Saya tidak ingin meninggalkan sistem ini untuk gubernur berikutnya," ucap Anies.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini