Cerita Warga di Balik Kematian Tragis Balita Tewas Tenggelam di Malang

Cerita Warga di Balik Kematian Tragis Balita Tewas Tenggelam di Malang

Muhammad Aminudin - detikNews
Kamis, 31 Okt 2019 14:49 WIB
Rumah yang ditempati Agnes beserta ibu, ayah tiri, dan adiknya (Muhammad Aminudin/detikcom)
Malang - Kematian Agnes Arnelita (3) membuat gempar warga Perum Tlogowaru Indah, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Tidak ada yang menyangka balita malang tersebut tewas dengan luka bakar dan banyak luka lebam di tubuhnya. Dugaan kuat, Agnes disiksa oleh ayah tirinya.

Hermin Susanti (22), ibu kandung Agnes, menempati rumah di Blok D-14 bersama Egy Age Anwar (36). Menurut tetangga, rumah itu baru dikontrak selama 2 bulan terakhir.

"Rumah itu baru dua bulan ini dikontrak. Yang tinggal laki-laki dan ibu dari yang meninggal (Agnes) serta satu balita perempuan (adik Agnes)," ujar Prita Sutiawan (25), warga setempat, kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (31/10/2019).


Pada hari kejadian, Prita, yang tinggal bersebelahan, tak mendengar suara gaduh atau gelagat yang mencurigakan. Hanya, sekitar pukul 3 sore, pria penghuni rumah terlihat warga keluar dengan mengendarai mobil.

"Bawa koper, kami tidak tahu mau ke mana. Katanya ke rumah sakit. Apakah dengan yang meninggal, kami juga tidak tahu saat itu," terang Prita.

Selama tinggal, Egy dikenal pendiam dan jarang berinteraksi dengan warga. Karena itulah, banyak tetangga tak begitu akrab, begitu juga dengan perempuan yang diketahui sebagai ibu kandung korban.

"Jarang keluar, yang perempuan sepertinya kerja. Selama tinggal, tidak ada yang pernah ngobrol dengan bapaknya itu," ujar Prita.

Keterangan lain disampaikan Siti Asminah (69), yang tinggal tepat di depan rumah orang tua korban. Menurut Siti, sekitar pukul 3 sore, Egy meminta bantuannya menjaga anak perempuannya yang masih berusia 1,5 bulan.


"Bilangnya mau ke rumah sakit, bawa koper. Saya diminta jaga rumah dan anak perempuannya yang masih bayi. Tak lama, datang empat perempuan yang katakan bahwa ada yang meninggal di rumah sakit. Rumah kemudian dikunci dan bayinya dibawa juga," beber Siti, yang ditemui terpisah.

Baik Siti maupun warga lain baru mengetahui korban meninggal ketika banyak polisi datang hari ini. "Tahu kalau meninggal ya barusan ini, banyak polisi datang," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.