Sebagaimana dilansir dari Reuters pada Minggu (27/10/2019), Milat (74) telah menjalani tujuh hukuman seumur hidup berturut-turut usai dinyatakan bersalah pada tahun 1996 atas pembunuhan dua warga Inggris, tiga warga Jerman dan dua warga Australia. Kasus ini bahkan menjadi berita utama di seluruh dunia pada tahun 1980-an dan 1990-an.
Seorang juru bicara untuk Layanan Korektif New South Wales (NSW) mengatakan Milat meninggal dini hari Minggu (27/10). Dia tidak menyebutkan penyebab kematian Milat. Sementara itu, media Australia melaporkan bahwa ia telah menjalani kemoterapi sejak didiagnosis kanker pada Mei lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selama menjalani hukuman, Milat yang pernah menjadi pekerja jalan itu tidak pernah mengakui aksi pembunuhannya, beberapa di antara korbannya dilecehkan secara seksual, ditembak atau ditusuk. Mayat-mayat itu ditemukan di kuburan dangkal di hutan New South Wales.
Milat juga dikaitkan dengan beberapa kasus orang hilang lainnya yang hingga saat ini kasusnya belum terpecahkan. Dia dicurigai melakukan lebih banyak kejahatan daripada kasus-kasus di mana ia dihukum.
Sementara di penjara, Milat pernah memotong jarinya dan mencoba untuk mengirimnya ke pengadilan. Menteri Koreksi NSW Anthony Roberts mengutuk keangkuhan Milat tersebut.
"Dia bisa membusuk di neraka. Dia tidak menunjukkan penyesalan. Dia dijatuhi hukuman tetap di penjara seumur hidup, hukuman itu dilakukan dan dia meninggal di penjara," kata Roberts sebagaimana dikutip oleh media Australia.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini