"Suara gemuruh pertama terdengar oleh warga sejak Minggu (20/10) siang hingga Senin (21/10) dini hari," tutur Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono kepada detikcom, Jumat (25/10/2019).
Menurutnya, suara gemuruh ini masih terdengar hingga hari ini. Namun suara tersebut timbul tenggelam. Kadang terdengar, kadang hilang.
"Tim mendapatkan laporan dan segera melakukan assesment ke lokasi dan berkoordinasi bersama warga," imbuhnya.
Budi menambahkan, Tim BPBD bersama warga telah melakukan pengecekan beberapa sumber air. Tujuannya untuk mengetahui perubahan warna, bau dan suhu air.
Hingga saat ini, warga belum diungsikan karena masih merasa aman. Hanya saja terganggu dengan suara gemuruh yang tiba-tiba datang. Warga khawatir, longsor besar di Desa Banaran, Kecamatan Pulung terulang kembali.
"Setelah dicek tidak ditemukan perubahan air tetap dingin, jernih. Tidak berbau dan tidak ada pohon tumbang," lanjutnya.
Namun, lanjut Budi, lokasi yang terjal membuat tim kesulitan untuk mendeteksi penyebab adanya suara gemuruh dari dalam tanah itu. Hingga saat ini tim masih melakukan koordinasi dan pemantauan.
"Kami juga mendapatkan informasi dari dua warga, jika sewaktu-waktu ada kejadian bisa langsung ditindaklanjuti," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini