Surabaya - Wakil Ketua Tanfidziyah
PWNU Jatim, KH Abdusalam Sokhib membantah
Menag Fachrul Razi tidak diundang dalam peringatan
Hari Santri Nasional (HSN) 2019 terkait protes para kiai terhadap pemilihan menag. Menurutnya hal itu tidak ada hubungannya.
"Nggak ada hubungannya, karena kan acara ini sudah dirancang jauh hari. Karena ini rangkaian dan ini puncak acara di PWNU, maka tokoh-tokoh nasional yang kita undang dari basis santri," kata Abdusalam kepada detikcom saat dikonfirmasi, Jumat (25/10/2019).
Abdusalam menambahkan, menag tidak diundang dalam acara HSN 2019 karena memang bukan berlatar belakang santri. Bukan karena terkait kritik dari PBNU atau protes dari para kiai terhadap penunjukan
Menag Fachrul Razi sebelumnya.
"Kan dari menteri agama ini basic-nya bukan dari santri, maka ndak ada korelasinya diundang atau nggak. Kayak Kiai Maruf, itu kita undang karena beliau adalah kader dari santri," tegas Abdusalam.
Saat ditanya sikap PWNU Jatim terhadap pemilihan menag yang berasal dari militer, dia mengaku senada dengan PBNU. Karena segala dinamika daerah harus mengikuti pusat.
"Jadi kan yang namanya dinamika kan biasa dan memang pusatnya adalah PBNU, maka semua dinamika ke PBNU," tandasnya.
PBNU Jatim mengatakan penunjukan Fachrul Razi sebagai menag menuai kekecewaan dari kiai-kiai. Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU KH Robikin Emhas mengaku mendapat banyak pertanyaan dari kiai.
"Saya dan pengurus lainnya banyak mendapat pertanyaan terkait menteri agama. Selain pertanyaan, banyak kiai dari berbagai daerah yang menyatakan kekecewaannya dengan nada protes," kata Robikin dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10).
Robikin menuturkan para kiai paham kemenag harus berada di garda depan dalam mengatasi radikalisme berbasis agama. Tapi, keputusan Jokowi memilih Fachrul Razi dipertanyakan kiai.
"Namun para kiai tak habis mengerti terhadap pilihan yang ada," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini