"Soal Wali Kota Surabaya, Ibu (Megawati) memang sudah tahu perkembangan di sini (Surabaya). Sudah tahu apa yang terjadi di sini. Insya Allah sudah ada surveinya," kata Risma kepada wartawan di kediaman wali kota, Jalan Sedap Malam, Rabu (23/10/2019).
Maka dari itu, Risma tidak berani menyodorkan nama calon penerusnya secara langsung kepada Megawati. Ia hanya memberikan pendapat ketika ditanya.
"Kalau aku datang, aku ditinggal sendiri ngomong sama Ibu (Megawati). Tapi sekali lagi, tidak berani untuk menyampaikan, karena ibu tahu perkembangan di Surabaya," terang Risma.
"Jadi untuk menyampaikan secara langsung saya nggak berani. Ibu tanya Mbak begini, Mbak ini," imbuhnya.
Menurut Risma, PDIP punya kebiasaan mengumumkan calon kepala daerah di akhir waktu. Menurutnya itu tidak hanya terjadi di Surabaya.
"Sering kali injury time diputuskan, hampir semua diseluruh Indonesia," lanjut Risma.
Terakhir, Risma berpesan kepada segenap warga Surabaya untuk memilih pemimpin yang tepat. Bukan karena alasan lain apalagi karena uang.
"Warga Surabaya harus memilih yang baik, jangan kemudian ada yang membeli, kemudian karena uang. Dulu aku tidak punya uang. Warga Surabaya harus ingat itu, bahwa karena (memilih) aku warga Surabaya bukan membeli, tapi warga Surabaya karena memilih yang benar," pungkas Risma.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini