Setidaknya ada tiga file video yang dilihat detikcom. Video-video tersebut menampilkan aksi kekerasan guru terhadap sejumlah siswa. Dua video diambil di luar ruangan, sedangkan satu video lainnya direkam dalam ruang kelas.
Di video pertama yang berdurasi 30 detik, tampak seorang guru memakai safari duduk santai di kursi. Di depan guru berkacamata itu, belasan siswa mengenakan seragam warna biru kombinasi hitam berbaris menghadap sang guru.
Beberapa saat kemudian, guru tersebut menghampiri siswa yang berbaris. Ia lalu menampar para siswa tersebut berurutan. Guru tersebut menampar dengan keras dan penuh emosi.
Di video kedua, yang juga berdurasi 30 detik, guru yang sama terlihat duduk di kursi. Ia memanggil seorang siswa untuk menghampirinya. Video tersebut diduga rangkaian video pertama.
Salah satu siswa mendekatinya dengan menunduk dan menunjukkan gestur meminta maaf. Namun guru tersebut tetap menamparnya dengan keras. Saat menampar, si guru masih duduk di kursi.
Sementara itu, video ketiga hanya berdurasi 16 detik dan diambil di dalam ruang kelas. Guru yang sama namun memakai pakaian olahraga memukul siswa berseragam batik dengan buku. Saat dipukul, siswa tampak tengah mengerjakan pekerjaan sekolah. Ia terperanjat kaget saat hantaman buku mengenai kepalanya.
"Nandangi kok ngunu, Sampeyan, Pak (menghajar kok gitu, Anda, Pak)?" kata seorang murid yang dipukul seperti dalam video yang dilihat detikcom, Selasa (22/10/2019).
"Gak terima koe, cangkemu celometan (nggak terima kamu, mulutmu celometan)," jawab sang guru yang memukul dengan buku.
Saat ini detikcom tengah menelusuri lokasi video tersebut direkam. Selain beredar luas di Facebook, video kekerasan tersebut juga beredar di sejumlah grup WhatsApp.
Di akun Facebook Hotimah Vhalencia, unggahan video kekerasan ini sudah dibagikan 28 kali dan mendapat ratusan komentar. Sebagian besar komentar mengutuk tindakan guru tersebut.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini