Pilih Damai, Murid Dijitak Guru Cabut Laporan Polisi

Pilih Damai, Murid Dijitak Guru Cabut Laporan Polisi

Muhajir Arifin - detikNews
Selasa, 30 Okt 2018 16:51 WIB
Foto: Istimewa
Pasuruan - Sochib (53), orang tua Dn (15) yang melaporkan guru karena anaknya dijitak memilih berdamai. Ia mencabut laporannya ke polisi.

"Iya memilih damai. Sama-sama sadar," kata Kapolsek Gempol Kompol I Nengah Darsana kepada detikcom, Selasa (30/10/2018).

Nengah mengatakan, perdamaian antar pelapor dan terlapor tercapai setelah pihaknya melakukan mediasi. Nengah pun menyambut baik karena kedua pihak saling memaafkan.


"Kami upayakan mediasi dulu. Dan akhirnya mencabut laporan," terangnya.

Sochib (53), warga Dusun Keboireng, Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan melaporkan Sutrisno (56) guru MTs Al Faqiyah, di Dusun Babat, Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, ke polisi, Senin (29/10). Ia melapor karena tak terima anaknyan dijitak Sutrisno.


Sutrisno sendiri mengaku kejadian itu bermula saat Dn terlambat mengikuti upacara bendera. Karena terlambat, ia memanggil Dn dan memintanya membaca Alquran Surat Yasin, namun Dn tak bisa membaca.

Sutrisno kemudian mengganti hukuman dengan meminta Dn mengambil sampah di kelas-kelas untuk dibuang di gerobak sampah. Dn menolak dan malah berkata kasar. Spontan Sutrisno menjitak kepala Dn. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.