Pelajar SMK Korban Tempeleng Motivator Mendapatkan Trauma Healing

Pelajar SMK Korban Tempeleng Motivator Mendapatkan Trauma Healing

Muhammad Aminudin - detikNews
Minggu, 20 Okt 2019 21:37 WIB
Saat Kapolres Malang Kota mendatangi rumah korban penempelengan motivator (Foto: Muhammad Aminudin)
Malang - Polisi melakukan pemulihan psikologi atau Trauma Healing terhadap 10 pelajar SMK Muhammadiyah 2 Malang. Langkah ini menyusul kondisi para korban yang mayoritas trauma atas tindak kekerasan yang dialami.

Pendampingan ini diharapkan segera bisa memulihkan mental para korban, supaya bisa kembali mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Sebelumnya 10 pelajar ini ditampar atau ditempeleng seorang motivator.

Trauma healing dipimpin langsung Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander bersama jajarannya. Tim psikologi turut dilibatkan untuk bisa segera memulihkan kondisi psikis para korban.

Hari ini, ada tiga korban yang dikunjungi dari 10 korban kekerasan oleh Agus Setiyawan alias Agus Piranhamas saat diundang sebagai motivator seminar kewirausahaan di SMK Muhammadiyah 2 Malang, beberapa waktu lalu.


Mereka adalah AP (15) dan NFA (14), yang beralamat di wilayah Dau, Kabupaten Malang, NFA (14), dan JWP (14), tinggal di kawasan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander menyatakan, trauma healing digelar dengan langsung mendatangi para korban ke tempat tinggalnya. Tujuannya, untuk menghilangkan traumatik yang dialami pasca kejadian yang menimpa mereka.

"Ini adalah wujud konseling, untuk menghilangkan rasa trauma atas peristiwa yang dialami para korban. Upaya kami, kondisi mental anak-anak bisa segera pulih dan bisa segera mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah," terang Dony kepada wartawan usai menemui para korban, Minggu (20/10/2019).

Dony mengaku para korban mayoritas tergolong masih di bawah umur. Mereka merupakan tunas bangsa yang wajib diselamatkan, dengan wujud pendampingan.

"Pendampingan akan kita lakukan setiap hari, kita juga melibatkan tim psikolog. Karena mayoritas anak-anak yang menjadi korban mengalami trauma berat. Kami berupaya keras agar mental mereka kembali pulih dan nantinya bisa menjadi generasi penerus bangsa yang membanggakan," ucap mantan Kasubdit II Ditreskoba Polda Metro Jaya ini.

Dony memastikan, seluruh korban yang berjumlah 10 orang, akan diberikan pendampingan secara bertahap. Hari ini, langkah trauma healing baru bisa menyasar tiga dari 10 korban.

"Nanti secara bertahap, seluruh korban yang berjumlah 10 orang, akan diberikan trauma healing. Tadi kami juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam kepada orang tua ketiga korban atas peristiwa yang terjadi," tegasnya.


Dia menambahkan, untuk tersangka telah dilakukan proses penyidikan dan penahanan. Setelah terbukti melakukan tindak kekerasan terhadap anak di bawah umur.

"Untuk tersangka sudah kami lakukan penahanan. Seperti atensi Bapak Kapolri dan Bapak Kapolda, bahwa, dalam setiap proses penyidikan telah sesuai prosedur, profesional dan transparan," pungkas Dony.
Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.