Meski pelantikan digelar di Gedung DPR/MPR, Jakarta pihak kepolisian tidak menampik adanya kekhawatiran terjadi kerusuhan di daerah tak terkecuali dengan Ponorogo.
"Patroli skala besar sebagai bentuk show of force kita dalam menjaga Harkamtibmas di Wilayah Kabupaten Ponorogo," tutur Arief kepada detikcom, Sabtu (19/10/2019).
Pantauan detikcom, patroli gabungan skala besar TNI-Polri dalam rangka pelantikan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 - 2024 diikuti 75 personel.
Tampak hadir, Kasat Lantas AKP Bambang Prakoso, Kasat IPP AKP Susworo, Kasat Shabara AKP Djoko Winarno, Kabag Ops Polres Ponorogo Kompol Basuki Nugroho serta personil Kodim 0802/Ponorogo jumlah 20 orang DPP Pasi Ops Kapten Arm Jamaludin.
Rute patroli mulai dari Gedung DPRD Kab. Ponorogo, Jalan Alun-Alun Timur, Kantor Pemkab Ponorogo, Jalan Alun-Alun Utara, Kantor KPUD Ponorogo, Jalan Arief Rahman Hakim, Kantor Bawaslu, Jalan Trunojoyo dan objek vital Kabupaten Ponorogo.
Meski Ponorogo bukan menjadi lokasi pelantikan, kegiatan ini merupakan kegiatan imbangan untuk menjaga kondusifitas agar tidak terjadi gejolak di masyarakat.
"Meskipun giat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Ibukota Jakarta kita tidak boleh underestimate karena ancaman-ancaman teror bisa terjadi di wilayah kita," imbuh dia.
Arief pun mengingatkan agar setiap anggota Polres Ponorogo mempunyai kewajiban menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah sehingga apabila ada informasi masuk sekecil apapun harap dilaporkan ke pimpinan.
Arief berpesan kepada anggota dan jajarannya agar menjaga kondisi fisik karena tugas dan tantangan sebagai anggota Polri semakin kompleks.
"Diharapkan pelaksanaan patroli ini dilaksanakan sampai dengan besok pascapelantikan," pungkas dia. (iwd/iwd)