Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan pelajar merupakan salah satu pilar bangsa. Menurut Luki, pelajar harus dibekali kiat menyaring informasi di media sosial agar bisa melawan ajakan anarkisme dan radikalisme.
"Kita harus merangkul pelajar ini supaya paham betul menyikapi berita yang berkembang dewasa ini. Tapi kita lihat Jawa Timur semua pelajar se-Jatim sangat antusias dan merespons positif. Ini sebagai bukti mereka perang melawan anarkisme dan radikalisme," papar Luki di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Rabu (16/10/2019).
Luki menambahkan pelajar memiliki peran penting menjaga Jatim kondusif. Saat ditanya apakah pelajar dilarang ikut demonstrasi, Luki menyarankan para siswa untuk belajar sesuai tugasnya dan tidak terpancing apa yang ada di media sosial.
"Kalau pelajar kan sekolah. Pelajar itu untuk belajar bukan untuk demo. Jadi memang pelajar sudah ada tempatnya di sini. Kemarin ada pihak-pihak yang terpancing adanya berita di medsos, alhamdulillah Jatim tidak ada," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan sinergitas Polda Jatim, Forkopimda hingga para pelajar ini untuk menjaga Jatim yang kondusif. Hal ini untuk menyukseskan Pelantikan Presiden.
"Deklarasi anti anarkisme dan radikalisme ini juga sekaligus untuk menyukseskan Pelantikan Presiden," pungkas Barung.
Simak video Ungkit Dosen Buat Bom, Azyumardi Azra: Ancaman Radikalisme Riil!:
(hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini