Khofifah Ajak Ribuan Pelajar Jatim Tolak Provokasi dan Intoleransi

Khofifah Ajak Ribuan Pelajar Jatim Tolak Provokasi dan Intoleransi

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Rabu, 16 Okt 2019 14:41 WIB
Gubernur Khofifah bersalaman dengan pelajar/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh pelajar SMA dan SMK menolak provokasi dan intoleransi. Hal ini disampaikan saat bertemu dengan ribuan pelajar dan Ketua OSIS di Mapolda Jatim.

"Jika ada provokasi dari siapapun, tolak. Pelajar Jawa Timur antianarkis dan menolak provokasi serta aksi kekerasan. Hari ini pelajar SMA dan SMK perwakilan seluruh kabupaten kota se-Jawa Timur mereka dikumpulkan di sini. Supaya mereka saling mengenali, ada rumpun budaya yang beda dari Tapal Kuda, dari Arek, dari Mataraman, dari Madura, dari Pantura," kata Khofifah di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Rabu (16/10/2019).

Menurut Khofifah, setiap pelajar akan saling berkenalan dan memahami bagaimana adat istiadat dari berbagai daerah di Jatim. "Itu baru pengenalan rumpun budaya, Bagaimana kemudian mereka mengenali rumpun bahasa mereka. Bagaimana mereka mengenali rumpun adat-istiadat mereka," terangnya.


"Ini kita baru cerita Jawa Timur, betapa kebinekaan yang dimiliki oleh Indonesia itu luar biasa dan harus kita jadikan potensi efektif untuk membangun bangsa ini," imbuhnya.

Untuk itu, Khofifah meminta seluruh pelajar membuang jauh hal-hal yang memicu intoleransi hingga anarkisme atau tawuran antarpelajar. Dia ingin pelajar tetap mempertahankan suasana guyub rukun.

Di kesempatan yang sama, Khofifah juga sempat menerangkan hasil survei terkait rasa intoleransi pada pelajar. Menurutnya, hal ini harus dihapuskan agar kesatuan dan persatuan anak bangsa tetap terjaga.

"Oleh karena itu perbedaan-perbedaan itu janganlah menjadi pemicu yang kemudian menimbulkan satu, intoleransi, dua kemungkinan anarkisme, dan ketiga kemungkinan disintegrasi di antara rumpun-rumpun budaya yang ada," paparnya.

Khofifah melanjutkan, mengenalkan keragaman suku, budaya hingga agama sangat penting dilakukan. Dia menyebut hal ini sunah atau dianjurkan untuk dilakukan.

"Oleh karena itu, mengenalkan secara faktual bahwa kebinekaan harus dilihat sebagai sebuah sunatullah. Kebinekaan ini mari kita jadikan sebagai sumber efektif untuk bisa membangun seluruh energi positif yang dimiliki terutama oleh para generasi Z," tambahnya.


Di kesempatan yang sama, Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan, pihaknya hingga kini belum mendapat laporan adanya pelajar Jatim yang ditahan lantaran aksi anarkis.

"Belum ada data yang menyebutkan pelajar di Jatim terlibat aksi anarkisme dan kekerasan," ujar Luki.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.