Wedhus Gembel Terbesar Sejak Hampir 1,5 Tahun Waspada Merapi

Round-Up

Wedhus Gembel Terbesar Sejak Hampir 1,5 Tahun Waspada Merapi

Usman Hadi - detikNews
Selasa, 15 Okt 2019 07:36 WIB
Letusan Gunung Merapi, Senin kemarin. (Foto: dok. BPPTKG)
Yogyakarta - Luncuran awan panas akibat letusan Gunung Merapi pada Senin (14/10) kemarin merupakan erupsi terbesar semenjak ditetapkan dalam status waspada mulai 12 Mei 2018. Awan panas atau oleh warga disebut wedhus gembel berlangsung 270 detik dengan tinggi kolom 3 km, menyebabkan hujan abu di sejumlah tempat, seperti di Magelang dan Boyolali.

Saat dimintai konfirmasi, petugas pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Lisman, membenarkan adanya awan panas letusan Gunung Merapi. Awan panas terjadi pada pukul 16.31 WIB. Berdasarkan seismogram, diketahui amplitudonya 75 mm dengan arah angin tertiup ke barat daya.


Belum ada perubahan status Gunung Merapi pasca-letusan. Salah satu gunung teraktif di dunia yang berada di perbatasan Jateng-DIY tersebut memang telah ditetapkan dalam status waspada sejak 21 Mei 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rekomendasi jarak bahayanya 3 kilometer dari puncak. Di luar radius tersebut (3 km) masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa. Masyarakat diimbau mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik," terang Lasiman.


Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan awan panas muncul karena akumulasi gas. Akibat letusan, sebaran abu vulkanik sampai jarak maksimal 25 km dari Gunung Merapi sehingga memunculkan hujan abu di sejumlah tempat.

"Sisi barat lebih banyak ya (wilayah yang terdampak abu vulkanik). Jadi kaya di daerah Magelang, Muntilan, tadi kayanya juga ada, sisi barat daya dan barat lautlah. Untuk arah timur ada, tapi kecil, yang jaraknya sangat dekat dengan Merapi," tutur Hanik.

Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, mengkonfirmasi terjadinya hujan abu di 17 desa yang berada di enam kecamatan di Kabupaten Magelang. Keenam kecamatan itu di antaranya Srumbung, Dukun, Salam, Muntilan, Mungkid, dan Sawangan.

Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Magelang, Didik Wahyu Nugroho, menambahkan pihaknya telah membagikan dua ribu masker kepada masyarakat. "Pembagian di Jalan Magelang-Yogya, diutamakan pengendara motor dari arah Srumbung," terang Didik.


Selain Kabupaten Magelang, hujan abu tipis juga terjadi di Desa Tlogolele dan Klakah, yang masuk wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. "Ya, untuk saat ini hujan abu tipis, sangat tipis sekali," ujar Kepala Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Maryanto, kemarin.

Sementara itu, GM Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta, Agus Pandu Purnama, memastikan tidak ada aktivitas penerbangan di Yogyakarta yang terdampak letusan Gunung Merapi, kemarin. Setelah letusan, aktivitas penerbangan masih normal.


"Sampai sekarang hasil paper test itu masih nihil, karena memang anginnya tidak mengarah ke airport, tapi mengarahnya itu kalau dari laporan itu ke arah barat, south west," ungkap Pandu saat dimintai konfirmasi.
Halaman 2 dari 2
(ush/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads