Untuk itu, dalam Peringatan Hari Jadi Jatim ke-74, salah satu program yang digelarnya yakni bakti sosial di bidang kesehatan. Khususnya penanganan kebutaan oleh katarak. Gerakan ini juga sebagai upaya mewujudkan Jatim bebas katarak pada tahun 2023.
"Kita berharap bahwa dua puluh dua tiga Jawa Timur ini sudah bebas katarak," Kata Khofifah dalam siaran pers yang diterima detikcom di Surabaya, Jumat (11/10/2019).
Khofifah menambahkan gerakan penanganan katarak ini akan terus dilakukan di beberapa titik di Jatim. Dalam penyelenggaraanya, Pemprov Jatim telah bekerja sama dengan Komite Mata Daerah (Komatda), Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), dan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
"Kami juga sudah kordinasi secara teknis, supaya continuity dari seluruh ikhtiar ini bisa Kita lanjutkan, Jadi hari ini kita mulai tekad dan sinergi bersama mewujudkan Jatim bebas katarak 2023," imbuhnya.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini menyebut kegiatan penanganan katarak kerap dilakukan. Namun Khofifah ingin targetnya bisa lebih maksimal karena berhubungan dengan angka kebutaan Jatim yang masih tinggi.
"Kita ingin tingkatkan sinergitas antar elemen strategis dengan targetnya bisa lebih maksimal," harapnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Jatim Kohar Hari Santoso menjelaskan angka kebutaan di Jawa Timur mencapai lebih dari empat ratus ribu. Hal ini karena faktor risiko dari beberapa penyakit seperti diabetes, dan hipertensi, serta karena paparan sinar ultraviolet.
"Totalnya sekitar empat ratus ribuan, ada beberapa faktor resiko penyebab katarak diantaranya ultraviolet dan penyakit dasar seperti diabet dan hipertensi, oleh karenanya arah pencegahan kita ke sana," pungkas Kohar.
Simak juga video "Klinik Mata di Bogor, Saksi Perjuangan Ainun-Habibie Berantas Kebutaan" :
(hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini