Jumlah TPS di Blitar Berkurang, Bawaslu Khawatir Tingkat Partisipasi Turun

Jumlah TPS di Blitar Berkurang, Bawaslu Khawatir Tingkat Partisipasi Turun

Erliana Riady - detikNews
Rabu, 09 Okt 2019 10:25 WIB
KPU Kabupaten Blitar (Erliana Riady/detikcom)
Blitar - Pada pelaksanaan Pilkada 2020 mendatang, jumlah TPS di Kabupaten Blitar berkurang. Bawaslu khawatir hal ini akan mengurangi tingkat partisipasi pemilih.

Data dari KPU Kabupaten Blitar di Pilkada 2020 mendatang, mereka menyiapkan 2.078 TPS. Jumlah ini berkurang 412 TPS jika dibandingkan dengan pelaksanaan Pilbup 2015, yakni 2.500 TPS.

Ketua Bawaslu Kabupaten Blitar Moh Hakam Sholahudin menyatakan berkurangnya jumlah TPS ini dikhawatirkan akan mengurangi tingkat partisipasi pemilih.


"Kalau dari sisi pengawasan, dengan berkurangnya TPS, tingkat partisipasi masyarakat menjadi tantangan," kata Hakam kepada detikcom saat dimintai konfirmasi, Rabu (9/10/2019).

Hakam menambahkan, selain itu, dikhawatirkan terjadi mobilisasi pemilih menuju TPS karena lokasinya kurang dekat dengan rumah penduduk.

"Jika terjadi mobilisasi pemilih, rawan intimidasi pemilih dan politik uang," ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Ketua KPU Kabupaten Blitar Hadi Santoso menyatakan proses pemetaan kembali dilakukan agar kekhawatiran Bawaslu itu bisa dieliminasi.

"Kami masih lakukan pemetaan kembali terkait lokasi TPS. Seperti di sebuah desa di Kecamatan Doko itu ada yang harus melintasi sungai. Lalu di Kecamatan Kademangan, harus memutari bukit. Kami upayakan agar berkurangnya TPS ini tidak berpengaruh pada partisipasi pemilih," tandasnya.

Menurut Hadi, pengurangan jumlah TPS ini dilakukan setelah ada komunikasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) dan Komisi I DPRD Kabupaten Blitar. Dengan anggaran dalam NPHD senilai Rp 52,1 miliar, rasionalisasi yang dilakukan di antaranya mengurangi jumlah TPS tersebut.


KPU Kabupaten Blitar juga melihat pengalaman dalam pelaksanaan Pilgub 2018. Saat itu, jumlah TPS sama dengan Pilkada 2020, yakni 2.078 TPS. Namun tingkat partisipasi pemilih masih di angka 66 persen. Sedangkan dalam Pilbup 2015, ada 2.500 TPS, namun tingkat partisipasi hanya 56 persen. Pada Pemilu 2019 ini, dengan 4.753 TPS, angka partisipasi melebihi target, yakni 81 persen.

"Artinya, rasionalisasi pengurangan TPS ini sudah terukur dengan target partisipasi pemilih. Ini nanti tentu kami bekerja maksimal untuk pemetaan kembali dan utamanya lebih efektif sosialisasi," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.