Sunan Kuning Semarang Ditutup 18 Oktober 2019, Akan Ada Seremoninya

Sunan Kuning Semarang Ditutup 18 Oktober 2019, Akan Ada Seremoninya

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Selasa, 08 Okt 2019 14:54 WIB
Kawasan Sunan Kuning, Semarang (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang - Lokalisasi Sunan Kuning atau Resosialisasi Argorejo, Semarang, akan resmi ditutup pada 18 Oktober 2019. Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan sosialisasi terakhir jatuh pada hari ini.

"Tanggal 18 (Oktober 2019) seremoni penutupan," kata Fajar di Sunan Kuning, Selasa (8/10/2019).

Kemudian, lanjut Fajar, transfer tali asih dari APBD Kota Semarang lewat Bank Jateng kepada para pekerja akan dilakukan pada 10-15 Oktober 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selanjutnya akan dilakukan penutupan pada 18-21 Oktober dan pada 22 Oktober 2019 akan dibuka lagi, tapi tidak sebagai lokalisasi. Fajar menjelaskan pekerja dipersilakan pulang ke daerah asal masing-masing hingga 21 Oktober 2019.

Setelah penutupan Sunan Kuning, lanjut Fajar, tidak ada kegiatan lokalisasi seperti sebelumnya, namun usaha karaoke masih diperbolehkan buka sementara.


"Karaoke tetap buka, sementara diizinkan. Kami tidak bisa langsung tebas," pungkas Fajar.

Gapura Resosialisasi Sunan Kuning, Semarang.Gapura Resosialisasi Sunan Kuning, Semarang. (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)


Sementara itu, pengelola Resosialisasi Argorejo, Suwandi, mengatakan nilai tali asih tidak sesuai dengan kesepakatan awal, yaitu Rp 10,5 juta per orang.


"Kan dulu Rp 10,5 juta, sekarang cuma Rp 5 juta dari APBD," kata Suwandi.

Sebelumnya disebutkan tali asih sebesar Rp 10,5 juta itu dari Kemensos dan Pemkot Semarang. Namun pada akhirnya hanya dari Pemkot yang cair. Ia mengaku pekerja yang ia sebut anak asuh terpaksa menyetujuinya.

"Hemat saya, dalam hal ini tidak memanusiakan manusia karena dipaksa terima Rp 5 juta," ujar Suwandi.

"Akhirnya menerima. Kalau anak asuh frontal, bisa saja. Untungnya anak-anak menyadari soal anggaran itu," imbuhnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads