Rapat di ruang pertemuan Resosialisasi Argorejo antara pekerja dan Dinas Sosial Kota Semarang tidak berjalan mulus. Para pekerja tidak mau tanda tangan karena tidak ada kejelasan dalam berkas terutama soal jumlah tali asih.
Ketua Resosialisasi Argorejo, Suwandi, mengatakan tanda tangan tidak dilakukan karena selain soal tali asih, juga belum ada kejelasan kapan Sunan Kuning akan ditutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekhawatiran juga muncul di antara pekerja Sunan Kuning karena ada kabar yang menyebut nominal tali asih berkurang. Dalam perjanjian sebelumnya disepakati tali asih dari Kemensos dan Pemda total Rp 10,5 juta per orang, namun kabar yang mereka dengar akan berkurang.
Menurutnya, kabar itu dikhawatirkan merupakan dampak dari akan bergantinya menteri di pemerintahan.
"Ganti kabinet yang ganti kan cuma orangnya. Kebijakannya jangan sampai juga ganti, kalau ganti orang tidak lantas ganti kebijakan," sebutnya.
Salah satu pekerja di Sunan Kuning, Meli berharap tempat kerjanya tidak jadi ditutup. Namun jika tetap dieksekusi, ia meminta harus sesuai dengan kesepakatan.
"Rp 10 juta bagi mereka sedikit kan. Semoga tidak ditutup, karena nanti saya kerja apa," ujar Meli.
Sementara itu hingga saat ini belum ada keterangan dari pihak Dinas Sosial.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini