Mahasiswa Iran Bebas Setelah 13 Bulan Ditahan di Australia

Teheran - Seorang mahasiswa asal Iran dibebaskan setelah 13 bulan ditahan di Australia atas tuduhan menghindari sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap perlengkapan militer. Mahasiswa PhD ini telah dipulangkan ke Iran usai dibebaskan.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (5/10/2019), pembebasan mahasiswa Iran ini diumumkan setelah pasangan travel blogger Australia dibebaskan oleh otoritas Iran setelah ditahan selama 3 bulan atas tuduhan spionase. Tidak diketahui pasti apakah kedua pembebasan ini saling berkaitan.

Reza Dehbashi yang merupakan mahasiswa PhD di University of Queensland di Brisbane ini ditangkap atas tuduhan menghindari sanksi AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berupaya membeli dan mentransfer perlengkapan radar militer canggih Amerika via Dubai ke Iran," demikian dilaporkan televisi nasional Iran.

"Sistem hukum Australia dimaksudkan untuk mengekstradisi Dehbashi ke Amerika, tapi dia akhirnya dilepaskan," imbuh laporan televisi nasional Iran.

Disebutkan bahwa Kementerian Luar Negeri Iran telah 'menyelesaikan' persoalan ini.

Tayangan televisi nasional Iran menunjukkan sosok pria yang disebut sebagai Dehbashi saat tiba di Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran dan memeluk seorang anggota keluarganya yang sedang menangis.

Disebutkan juga bahwa Dehbashi sedang merakit sebuah 'alat pendeteksi kanker kulit' saat ditangkap otoritas Australia. Saat itu, Dehbashi membantah tuduhan menghindari sanksi AS dengan menyebutnya sebagai 'kesalahpahaman' dan 'tidak adil'.

Halaman 1 2

Selanjutnya