Pasangan Blogger Australia yang Didakwa Spionase di Iran Dibebaskan

Pasangan Blogger Australia yang Didakwa Spionase di Iran Dibebaskan

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 05 Okt 2019 13:53 WIB
Jolie King dan Mark Firkin (Instagram via abc.net.au)
Canberra - Pasangan travel blogger asal Australia yang sempat ditahan di Iran atas dakwaan spionase, akhirnya dibebaskan. Pasangan ini sebelumnya ditangkap karena ketahuan menerbangkan sebuah drone tanpa izin.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (5/10/2019), pasangan bernama Jolie King dan Mark Firkin ini sedang mendokumentasikan perjalanan mereka dari Australia menuju Inggris via media sosial selama dua tahun terakhir, saat mereka ditangkap otoritas Iran. Akun media sosial mereka yang biasanya memberikan update soal perjalanan mereka, tiba-tiba senyap setelah keduanya memposting perkembangan terbaru dari Kyrgyzstan dan Pakistan sekitar tiga bulan lalu.

Bulan lalu, juru bicara otoritas kehakiman Iran menyatakan kedua warga Australia itu ditangkap karena menggunakan sebuah drone untuk mengambil foto di 'lokasi militer dan area-area terlarang' di Iran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, dalam pernyataan terbaru menuturkan keduanya dibebaskan setelah melalui 'negosiasi yang sangat sensitif' dengan otoritas Iran.

"Mereka akan dipulangkan ke Australia dan mereka akan bertemu kembali dengan keluarga mereka," tutur Payne kepada wartawan setempat. "Mereka dalam suasana hati yang baik dan mereka dalam kondisi kesehatan yang baik," imbuhnya.

Dalam pernyataan terpisah, pasangan ini menyatakan kebahagiaan mereka. "Kami sangat senang dan merasa lega akan kembali ke Australia dengan orang-orang tercinta. Meskipun beberapa bulan terakhir situasinya sangat sulit, kami tahu situasinya juga sulit bagi mereka yang ada di rumah yang mengkhawatirkan kami," demikian pernyataan King dan Firkin yang dirilis melalui Kementerian Luar Negeri Australia.

Satu warga Australia lainnya, yang diidentifikasi oleh keluarganya sebagai Kylie Moore-Gilbert, belum dibebaskan oleh Iran. Moore-Gilbert yang merupakan dosen pada University of Melbourne ini juga dituduh menjadi 'mata-mata untuk negara lain'.

Payne menegaskan, negosiasi untuk pembebasan Moore-Gilbert masih berlangsung. Dia telah ditahan selama beberapa bulan saat King dan Firkin ditangkap. Di University of Melbourne, Moore-Gilbert diketahui memiliki spesialisasi pada isu politik Timur Tengah dengan fokus pada negara-negara Teluk.

"Dia telah ditahan selama beberapa waktu dan telah menghadapi sistem hukum Iran dan telah dinyatakan bersalah dan divonis. Kita tidak menerima tuduhan yang didakwakan kepadanya dan kita akan mengupayakan kepulangannya ke Australia," sebut Payne.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads