Bandung Kota Termacet di Indonesia, Ini Solusi dari Wali Kota Oded

Bandung Kota Termacet di Indonesia, Ini Solusi dari Wali Kota Oded

Mochamad Solehudin - detikNews
Jumat, 04 Okt 2019 17:23 WIB
Salah satu potret kemacetan di Kota Bandung. (Foto: Mochamad Solehudin/detikcom)
Bandung - Pemerintah Kota Bandung menyiapkan berbagai langkah untuk mengatasi masalah kemacetan yang kian parah. Penyiapan rekayasa lalu lintas hingga pembangunan infrastruktur menjadi rencana besar untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Kemacetan memang menjadi masalah klasik yang hingga kini belum bisa diselesaikan di Kota Bandung. Berdasarkan hasil survei yang dirilis Bank Pembangunan Asia (ADB), Kota Bandung menempati urutan ke-14 kota termacet di Asia.


Kemudian, bila dilihat dengan kondisi kota-kota di Indonesia, Kota Bandung menempati urutan pertama sebagai kota termacet. Kemacetan Bandung dinilai lebih parah dibanding Jakarta yang menempati urutan 17 dan Surabaya posisi 20.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wali Kota Bandung Oded M Danial menyatakan, kemacetan adalah masalah klasik di kota-kota metropolitan termasuk Kota Bandung. Tingginya pertumbuhan penduduk dan perekonomian menjadi salah satu penyebabnya.

"Kalau kemacetan saya kira hampir di semua metropolitan pasti macet," ucap Oded saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Jumat (4/10/2019).


Oded mengaku banyak menerima keluhan soal kemacetan yang terjadi di sekitar Jalan Jakarta. Tapi hal itu, menurutnya wajar karena saat ini sedang ada proses pembangunan jembatan layang.

"Warga Kota Bandung yang paling banyak ke saya masuk itu Jalan Jakarta. Memang sedang ada pembangunan, wayahna weh macet karena memang sedang pembangunan," katanya.

Namun Oded mengaku, tidak tinggal diam melihat kondisi yang ada. Sejumlah rencana sedang dia siapkan agar masalah kemacetan ini bisa diselesaikan dengan baik.

Misalnya saja, kata Oded, upaya rekayasa lalu lintas di kawasan Jalan Sukajadi, Cipaganti dan Setiabudi. Rekayasa yang dilakukan menurutnya cukup berdampak positif meski perlu ada upaya lanjutan.

"Alhamdulillah seperti Sukajadi. Awal-awal ramai, tapi sekarang cukup bagus. Saya sudah minta Dishub dengan kepolisian terus rekayasa lalin. Karena rekayasa lalu lintas itu paling murah. Jadi dari mulai biaya murah sampai besar kan fly over," ucapnya.


Selain itu, Oded juga mengaku, terus berkoordinasi untuk pembangunan moda transportasi publik dengan sejumlah pihak. Salah satunya rencana pembangunan monorel sebagai sarana penghubung kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Itu terus kita lakukan koordinasikan. Karena untuk Kota Bandung beberapa kali bertemu dengan teman-teman Provinsi. Ketemu dengan gubernur," ucapnya.


Maka dia ingin terus mendorong adanya pembangunan moda transportasi publik yang memadai. Sehingga menurutnya perlu ada transportasi modern yang bisa memberi kenyamanan bagi warga.

"Karena cilaka, KCIC jadi, urang can aya, cilaka. Ngapain dari sana (Jakarta ke Bandung) 40 menit, ke sini (pusat kota) 2 jam. Kan kita harus optimal, maksimal masyarakat akses ke Bandung. Terpenting kita terus koordinasi dengan pihak-pihak terkait," ujar Oded.
Halaman 2 dari 2
(mso/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads