ADB baru saja merilis Update of the Asian Development Outlook edisi September 2019. Dalam laporan itu, terungkap kota yang paling macet di antara 45 negara anggota ADB.
Ada 278 kota yang diteliti. Rata-rata kemacetan seluruh kota 1,24, yang artinya diperlukan waktu 24% lebih banyak untuk melakukan perjalanan di jam sibuk daripada di jam sibuk. Kemacetan bisa lebih parah di kota-kota besar. Kemacetan rata-rata mencapai 1,51 untuk 24 kota terbesar dengan populasi di atas 5 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 24 kota termacet:
1. Manila
2. Kuala Lumpur
3. Yangon
4. Dhaka
5. Bengaluru
6. Hanoi
7. Kolkata
8. Delhi
9. Pune
10. Ho Chi Minh
11. Jaipur
12. Bangkok
13. Hyderabad
14. Bandung
15. Mumbai
16. Chennai
17. Jakarta
18. Singapura
19. Karachi
20. Surabaya
21. Hongkong, China
22. Ahmedabad
23. Lahore
24. Taipei, China
Studi ini mengukur ongkos kemacetan dengan memfokuskan pada waktu yang hilang dalam perjalanan seseorang. Kemudian biaya operasional kendaraan dan juga tingkat polusi udara. Informasi tambahan juga dikumpulkan melalui data perjalanan yang diproyeksikan Google Maps.
ADB sendiri memberikan solusi untuk mengatasi kemacetan tersebut dengan menggenjot investasi dalam pembangunan infrastruktur transportasi publik dan sistem transportasi multimoda. Walaupun jangka waktunya panjang, ADB menilai ada banyak manfaat dari kebijakan itu seperti teratasinya polusi udara. (ern/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini