BPBD Trenggalek Kehabisan Anggaran Air Bersih untuk Kekeringan

BPBD Trenggalek Kehabisan Anggaran Air Bersih untuk Kekeringan

Adhar Muttaqin - detikNews
Kamis, 03 Okt 2019 19:09 WIB
Distribusi air bersih ke warga/Foto: Adhar Muttaqin
Trenggalek - BPBD Trenggalek mengaku telah kehabisan anggaran penyediaan air bersih untuk korban kekeringan. Saat ini bantuan air bersih ditangani dengan Biaya Tidak Terduga (BTT).

Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Joko Rusianto, mengatakan anggaran penyediaan air bersih pada APBD Trenggalek 2019 senilai Rp 110 juta telah habis sejak 1 Oktober lalu. Sementara itu dampak kekeringan di Trenggalek terus meluas. Hingga kini tercatat ada 44 desa yang mengalami krisis air.

"Anggaran penyediaan air bersih itu memang hanya sedikit di APBD yakni Rp 110 juta. Kami dulu memang tidak mengajukan anggaran banyak, mengingat alam itu tidak bisa diprediksi. Makanya kami ajukan sesuai pengamalan tahun sebelumnya," kata Joko, Kamis (3/10/2019).

Meskipun saat ini anggaran air bersih telah habis, pihaknya meminta warga yang terdampak kekeringan tidak khawatir. Sebab BPBD masih terus melakukan pengiriman air bersih seperti biasa.


Anggaran penanggulangan bencana tersebut diambilkan dari Biaya Tidak Terduga (BTT) pada APBD Trenggalek 2019. BPBD mengajukan penggunaan BTT senilai Rp 601 juta dari total anggaran BTT Rp 10 miliar.

"Jadi, BTT itu yang menggunakan tidak hanya BPBD, hanya saja yang saat ini urgen adalah untuk kebutuhan air ini, karena air adalah kebutuhan primer yang tidak bisa ditunda lagi," tambahnya.

Pihaknya mengaku, dalam proses penyediaan air bersih BPBD Trenggalek bekerjasama dengan PDAM setempat dengan harga sosial yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Sedangkan distribusi dilakukan oleh armada PDAM dan BPBD.

"Karena kalau hanya menggunakan milik PDAM saja tidak cukup, makanya PDAM juga minta bantuan armada ke kami," jelasnya.


Joko Rusianto menambahkan, saat ini pihaknya belum mengajukan bantuan BTT ke Pemerintah Provinsi Jatim, sebab membutuhkan proses yang panjang dan harus antre dengan daerah-daerah lain yang juga mengalami bencana serupa.

Sementara itu terkait musim kering tahun ini diprediksi masih akan berlangsung hingga November mendatang. Kondisi tersebut sesuai dengan ramalan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan datangnya musim penghujan hampir bersamaan pada November mendatang. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.