40 Warga Kota/Kabupaten Probolinggo Pulang dari Wamena

Sejumlah warga Probolinggo yang pulang dari Wamena (M Rofiq/detikcom)

Probolinggo - Sebanyak 40 warga Kota/Kabupaten Probolinggo pulang dari Wamena, Papua, pada Rabu (2/10) malam. Sebelumnya, mereka bertahan di pengungsian pascakerusuhan.

Ada 40 warga Probolinggo yang pulang dari Wamena. Sebanyak 32 orang di antaranya merupakan warga Kabupaten Probolinggo. Mereka terlebih dahulu dikumpulkan di kantor Kecamatan Dringu untuk dilakukan pendataan.

Sedangkan 8 orang lainnya merupakan warga Kota Probolinggo. Kedatangan mereka langsung diterima Kepala Dinas Sosial Kota Probolinggo.

Meski kehilangan harta benda, mereka tetap bersyukur masih diberi keselamatan hingga bisa pulang ke kampung halaman. Seperti diungkapkan Sri Hariati, wanita berusia 26 tahun yang tengah hamil tua.

Ia mengaku nyaris tewas saat warga Wamena melakukan sweeping rumah-rumah warga asal Jawa. Beruntung, salah satu warga Papua justru menyelamatkannya. Ia disembunyikan di sela-sela bangunan rumah.

"Saya masih baru, sekitar 6 bulanan, sudah rusuh semua. Pas kejadian, saya sedang di rumah. Hampir saya dihajar warga Wamena. Untung saya ditolong orang Wamena di sana hingga akhirnya berada di pengungsian semingguan," ujar warga Desa Sumberklidung, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, itu Kamis (3/10/2019).

Kepala Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Masuni, mengatakan sampai saat ini sudah ada 13 warganya yang tiba di Probolinggo. Diperkirakan ada sekitar 150 warganya yang masih tertahan di Papua.

"Alhamdulillah malam ini ada 13 orang yang sudah pulang dan perjalanan masih ada lagi. Masih ada 220 warga data dari kasun," terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kota Probolinggo Zainullah mengatakan, selain terus melakukan pendataan, pihaknya akan terus memantau kondisi kesehatan warga. Jika harus mendapat perawatan, akan dilakukan perawatan.

"Setengah sepuluh diinformasikan Provinsi Jawa Timur ada 13 warga Kota Probolinggo. Setelah kami amati, diserahkan oleh Gubernur, ternyata ada 8 orang," terangnya.

Diperkirakan warga Jawa Timur yang berada di Papua sekitar 9.500 jiwa. Mereka menunggu jemputan pulang. Mereka mengaku tidak akan kembali ke Papua dan memulai usaha di Jawa.