Setidaknya ada 120 pengungsi yang sebelumnya tinggal di Wamena. Mereka terdiri atas 105 orang dewasa dan 15 anak-anak. Para pengungsi ini memilih pulang ke kampung halaman di sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti Sampang dan Blitar.
Wajah ceria tampak pada pengungsi saat tiba di Lanud Abdulrachman Saleh. Mereka seakan ingin segera berangkat menuju kampung halaman.
![]() |
Khofifah menyambut pengungsi didampingi Danlanud Abdulrachman Saleh Marsma (Pnb) Hesly Paat, Bupati Sampang Slamet Junaidi, Bupati Malang Sanusi, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, Dandim 0818 Letkol (Inf) Ferry Muwazzad, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, dan Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika.
"Habis ini, kami bawa ke Bakorwil Malang. Di sana bisa istirahat dan dilakukan pendataan. Kami (Pemprov Jatim) akan mengantar saudara-saudara kita dari Wamena ini ke tempat yang dituju," terang Khofifah kepada wartawan di sela menyambut pengungsi di Lanud Abdulrachman Saleh, Selasa (2/10/2019).
Khofifah menyebut warga asal Jawa Timur yang sebelumnya mengungsi pascainsiden Wamena sudah beberapa hari ini meninggalkan Jayapura. Mereka terbang meninggalkan Jayapura dengan tujuan Semarang, Makassar, Surabaya, dan Lanud Abdulrachman Saleh.
"Sudah beberapa hari ini ada yang datang dengan tujuan Semarang, Makassar, Surabaya, dan di sini (Lanud Abdulrachman Saleh). Sesuai kapasitas Hercules, kami ingin memberikan perlindungan evakuasi kepada warga Jawa Timur. Dalam rombongan ini, tidak semua warga Jawa Timur. Namun siapa pun harus dapat perlindungan," ungkap Khofifah.
Khofifah menegaskan akan dibuat berita acara di masing-masing daerah tujuan para pengungsi sebagai informasi dan pendataan bagi para pengungsi yang telah tiba di tempat asal. "Kalau ada yang dari Solo, kami juga akan serah-terimakan kepada dinsos setempat," tegas Khofifah.
Pengungsi dari Wamena Tiba di Makassar Langsung Diperiksa Kesehatan:
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini